MBG Berulat Ditemukan di SMAN 5 Bulukumba, SPPG Klaim Sudah Tegur Dapur Bontorannu

SPPG Bulukumba; Sudah Kami Lakukan Teguran Langsung ke Dapur MBG Bontorannu

TRIBUN-TIMUR.COM, BULUKUMBA - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan menanggapi temuan dugaan menu berulat di Kajang.

Menurut Koordinator SPPG Bulukumba, Wahyu Sakti telah memastikan dugaan tersebut.

"Laporan ini sudah sampai di pimpinan dan sudah kami lakukan teguran langsung. Selanjutnya kami menunggu petunjuk pimpinan," kata Wahyu Sakti.

Sebelumnya, menu Makan Bergizi Gratis (MBG) Bontorannu di Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba dikeluhkan orang tua wali siswa.

Menu dalam MBG di dua sekolah ditemukan tak layak makan.

Buah pisang dan tempe diduga berulat.

Menu MBG tersebut ditemukan yang dibagikan kepada siswa.

"Menu makanan MBGnya berulat tempe, dan pisang. Banyak ulat dalam omprengan juga," kata Amri, wali siswa.

Baca juga: Belatung Meliuk di Pisang dan Tempe MBG Bulukumba Sulsel, Beracunkah untuk Manusia?

Penemuan itu pada omprengan MBG untuk siswa SMAN 5 Bulukumba (Kajang Kassi).

Menu makan gratis itu ditemukan pada Senin (29/9/2025).

Hal yang sama juga dilaporkan ditemukan di SD Negeri 249 Daloba, Kecamatan Kajang.

Penemuan MBG berulat itu juga tengah beredar di beberapa grup media sosial di Bulukumba.

Penemuan ulat dalam menu MBG tersebut terekam dalam video.

Dalam rekaman video ini terdapat pisang dan tempe yang dalamnya ditemukan ulat.

Kasus sebelumnya, MBG di Kecamatan Ujung Bulu ditemukan sedang basi.

Penemuan itu, mengundang reaksi Wakil Bupati Bulukumba, A Edy Manaf.

Ia menyasalkan adanya menu MBG yang disajikan dalam keadaan basi. 

Libatkan Ahli Gizi

Pengelola Makan Gizi Gratis (MBG) Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan melibatkan ahli gizi dalam pengolahan makanan gratis ke siswa.

Hal itu dimaksudkan untuk menjaga kebersihan dan kualitas gizi tetap terpelihara.

"MBG kami dikontrol oleh ahli gizi dan kordinator tim relawan packing. Ini untuk menjaga kebersihan dan nilai gizi harus terpenuhi," kata pengelola MBG Ujung Loe, Basri Yulianto kepada TribunBulukumba.com, Selasa (30/9/2025).

Ia menjelaskan bahwa manajemen kerja dapur dimulai dengan pertama, persiapan bahan baku melalui supliyer.

Selanjutnya dikelola oleh tim relawan mempersiapkan ke tahapan produksi.

Lalu tim relawan memproduksi makanan. "Selesai diproduksi makanan ditempatkan dalam ruangan yang dilengkapi dengan kipas atau AC, setelah dingin barulah di packing," jelas Basri.

Sedang bahan baku makanan, wajib dicuci dengan mengunakan air biasa atau air galong.

Namun jika bahan baku rusak, maka pihak suplayer yang wajib bertanggung jawab.

MBG Cabang Ujung Loe menyiapkan 2.899 omprengan setiap harinya mulai hari Senin hingga hari Jumat.

MBG Ujung Loe juga memperkerjakan masyarakat lokal di Kecamatan Ujung Loe saat ini.

Di Kecamatan Ujung Loe sementara ini baru dua unit yang sementara beroperasi.

Rencananya dua MBG dalam tahap perampungan pembangunan bagian dapur.

Rencananya tahun ini MBG tersebut akan beroperasi dan akan menjangkau sekolah-sekolah di kecamatan tersebut.

Terpisah, wali siswa di Kecamatan Ujung Loe berharap agar menu MBG di kecamatan tersebut dapat terjaga kebersihan dan gizinya terpenuhi.

" Kita berharap agar menu dapat terjaga kebersihannya dan gizinya tetap terpenuhi," kata wali siswa, Suparman.

Terpisah di Kecamatan Kajang saat ini sedang ditemukan menu yang berulat.

Masyarakat Bulukumba berharap agar seluruh menu MBG di Bulukumba dapat terjaga kebersihannya dan gizi terpenuhi. (*)