Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Demonstrasi Sulsel

Antisipasi Kerusuhan, Gedung Pinisi, Kantor Bupati, dan DPRD Bulukumba Punya Pintu Darurat

Gedung Pinisi, Kantor Bupati, dan DPRD Bulukumba dilengkapi pintu darurat. Fasilitas ini disiapkan untuk antisipasi kerusuhan atau bencana.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Sukmawati Ibrahim
Sanovra/Tribun Timur
KANTOR BUPATI - Gedung Kantor Bupati Bulukumba di Jalan Jenderal Sudirman dan Gedung Pinisi, kantor gabungan OPD Pemkab Bulukumba. 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU – Dua kantor pusat pemerintahan Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, dilengkapi pintu darurat sebagai jalur evakuasi jika terjadi kerusuhan atau bencana alam.

Humas Pemkab Bulukumba, Andi Ayatullah, mengatakan Gedung Pinisi dan Kantor Bupati telah dirancang untuk menghadapi situasi darurat.

“Dua gedung ini sudah dilengkapi jalur evakuasi yang cukup,” ujarnya, Rabu (3/9/2025).

Selain lift, Gedung Pinisi memiliki tangga di bagian depan, belakang, kiri, dan kanan.

Kantor Bupati juga memiliki dua tangga di bagian depan, serta dua tangga di bagian belakang dan samping.

Gedung Pinisi dikelilingi jalan umum di empat sisinya.

Baca juga: Petani Ganja Ditangkap Satnarkoba Bulukumba, Jual Lewat Instagram

Sedangkan Kantor Bupati memiliki akses jalan umum di bagian depan dan samping kiri, serta ruang kosong yang cukup luas di bagian belakang, depan, dan samping.

Kantor DPRD Bulukumba juga dilengkapi pintu lift dan tangga darurat menuju lantai 4.

Gedung Komisi dan Ruang Rapat Paripurna memiliki dua tangga darurat dan satu pintu utama.

“Tersedia pintu dan tangga darurat jika terjadi kerusuhan atau ancaman lain yang menyangkut keselamatan nyawa,” kata Humas DPRD Bulukumba, Kamaruddin.

Sebelumnya, Senin (1/9/2025), aksi demonstrasi berpusat di DPRD Bulukumba.

Massa dari Cipayung Plus memulai aksi di pertigaan Teko, Jalan Sultan Hasanuddin, lalu berjalan kaki ke depan gedung DPRD.

Di lokasi, mereka memblokade jalan poros nasional Bulukumba–Bantaeng.

Kendaraan dialihkan melalui depan Masjid Islamic Center Dato Tiro dan Jalan Menara sebelum kembali ke jalan poros.

Hanya sepeda motor dan mobil roda empat yang diizinkan melintas.

Kendaraan roda enam baru diperbolehkan lewat setelah aksi selesai.

Blokade berlangsung sekitar lima jam.

Massa duduk bersila, berdiri di jalan, dan memalang kendaraan.

Mereka mengancam membakar kantor DPRD jika Ketua DPRD Bulukumba, Umy Nasyiatun Khadijah, tidak menemui mereka.

Ketua DPRD akhirnya menemui massa setelah diminta secara langsung. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved