Tawuran di Beroangin
Tawuran Kembali Pecah Jelang Magrib di Pekuburan Beroangin Makassar, 2 Rumah Terbakar
Tawuran pertama pecah di siang hari melibatkan kelompok warga Sapiria versus Borta mengakibatkan tujuh petak rumah terbakar
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Alfian
Ringkasan Berita:
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jumlah rumah terbakar akibat tawuran kelompok warga di kawasan Pekuburan Beroanging, Kecamatan Tallo, Makassar, bertambah, Selasa (18/11/2025) malam.
Jika siang tadi, tawuran melibatkan kelompok warga Sapiria versus Borta mengakibatkan tujuh petak rumah terbakar, malam ini aksi pembakaran rumah kembali terjadi.
Rumah yang terbakar itu, tidak jauh dari lokasi rumah terbakar sebelumnya.
Kebakaran itu, terjadi sekitar pukul 17.37 Wita, atau jelang adzan magrib berkumandang.
"Yang kejadian (tawuran) kedua ini, tadi ada dua rumah yang terbakar," kata Kabid Ops Damkarmat Makassar Cakrawala dikonfirmasi tribun via pesan WhatsApp.
Cakra mengatakan, total ada delapan unit kendaraan Dinas Pemadam dan Penyelamatan (Damkarmat) Makassar dikerahkan ke lokasi.
Baca juga: Bentrok Warga di Tallo Memakan Korban, Munafri Arifuddin Desak Pelaku Tawuran Diburu
"Tadi kita kerahkan delapan armada, enam diantaranya bekerja, dua standby di sekita lokasi," ujarnya.
Hingga kini, kata Cakra, Damkarmat Makassar masih menyiagakan armada damkar di sekitar kantor Kecamatan Tallo
Tujuannya, untuk mengantisipasi adanya bentrok susulan.
"Saat ini kami tempatkan tiga armada di kantor Camat Tallo untuk backup bila terjadi (tawuran susulan)," tuturnya.
11 KK Kehilangan Tempat Tinggal
Data yang diperoleh tribun dari sumber kepolisian, tujuh petak rumah yang terbakar dihuni 11 kepala keluarga.
Mereka adalah, Mansur (52), Amir (50), Dg Nasir (45), Hamu Dg Jamal (45), Amir (70), Jabbar Asis (60), H Azis (60), Atong (40), perempuan Tima (30), Hasna (30) dan Jodah (50).
Aksi tawuran itu disebut terjadi sesuai pemakaman warga bernama Nursyam (40).
Nursyam, adalah warga Sapiria yang terkena peluru senapan angin saat mencari anaknya di lokasi tawuran, sehari sebelumnya.
Peluru yang mengenai bagian kepalanya, membuat nyawa Nursyam tak tertolong oleh Tim medis di rumah sakit.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Devi Sujana, saat ditemui di lokasi tawuran, mengatakan masih menyelidiki kasus itu.
"Untuk penyebabnya masih di dalami sampai sekarang. Kita belum bisa mengambil kesimpulan apa penyebabnya," kata Devi.
"Kita masih melakukan penyelidikan, anggota sudah turun semua, unit Jatanras," lanjutnya.
Begitu juga dengan tujuh rumah terbakar. Meski ditemukan jeriken berisi bensin, Devi mengaku belum bisa memastikan apakah rumah terbakar akibat disengaja atau tidak.
"Pada saat tawuran sempat dilerai sama anggota berseragam, kemudian anggota yang berpakaian sipil. Sementara untuk penyebab kebakaran masih kita dalami," jelasnya.
Untuk mencegah bentrok susulan antar warga, puluhan personel kepolisian dari Sektor Tallo, Polrestabes Makassar dan Brimob Polda Sulsel dikerahkan ke lokasi.
Terkait penyebab tawuran hingga berujung pembakaran rumah yang diduga akibat adanya korban meninggal dunia pada tawuran sebelumnya, Devi juga mengaku sementara penyelidikan.
Korban meninggal pada peristiwa tawuran sebelumnya adalah Nursyam alias Cipas (40).
Cipas merupakan warga Sapiria, yang dikabarkan terkena tembakan senapan angin saat mencari anaknya di lokasi tawuran.
Cipas tertembak saat tawuran terjadi antar kelompok warga Sapiria versus Borta.
"Itu masih kita lakukan penyelidikan juga penyebabnya. Kita masih mengumpulkan bukti, berkoordinasi rumah sakit juga kira-kira penyebabnya apa," jelasnya.
Alumnus Akpol 2007 ini, tak menampik aksi tawuran di lokasi yang sama sudah kerap terjadi beberapa bulan terakhir.
Devi mengatakan, untuk menghentikan tawuran berulang, tak cukup dengan kehadiran polisi semata di lokasi.
Tapi perlu kesadaran bersama oleh masyarakat setempat.
"Semua pihak tokoh masyarakat orang tua ibu-ibu kita turut bagaimana menjaga daerah tempat tinggal daerah kita saudara anak-anak selain tidak menjadi korban juga tidak terlibat tawuran karena yang bisa menghentikan tawuran itu sendiri adalah keinginan dari masyarakat itu sendiri," imbuhnya.(*)
| 11 Keluarga Kehilangan Tempat Tinggal Akibat Pembakaran Tujuh Rumah Pelaku Tawuran |
|
|---|
| Bentrok Warga di Tallo Memakan Korban, Munafri Arifuddin Desak Pelaku Tawuran Diburu |
|
|---|
| Polisi Selidiki Tawuran di Beroangin Picu Kebakaran Tujuh Rumah |
|
|---|
| Tawuran di Pekuburan Beroangin Berujung Pembakaran, 7 Rumah Dibakar |
|
|---|
| Bentrok Warga Sapiria-Borta di Tallo, Satu Korban Tewas Diduga Tertembak Senapan Angin |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20251117-Kebakaran-rumah-warga-di-Tallo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.