Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BPBD Bone Petakan 11 Kecamatan Rawan Banjir, Longsor, dan Angin Kencang

Dalam bulan November ini saja sudah terjadi dua peristiwa angin kencang yang mengakibatkan kerusakan rumah warga.

Penulis: Wahdaniar | Editor: Munawwarah Ahmad
Muhammad Nur Fajar
CUACA EKSTREM- Potret Analisis Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Bone, Muhammad Nur Fajar (7/11/2025). Sebelas Kecamatan di Bone masuk zona waspada bencana Hidrometeorologi. 

TRIBUN-TIMUR.COM, BONE - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone menetapkan sebelas kecamatan sebagai daerah dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana hidrometeorologi.

Langkah ini dilakukan menyusul peningkatan potensi cuaca ekstrem pada awal November 2025.

Analisis Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Bone, Muhammad Nur Fajar, mengatakan bahwa dari hasil pemetaan dan laporan cuaca, sebagian besar wilayah Bone berpotensi terdampak bencana seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor.

“Hampir semua kecamatan menjadi atensi kami, tetapi ada sebelas kecamatan yang menjadi fokus utama pencegahan bencana hidrometeorologi,"ujarnya saat dikonfirmasi Tribun-timur.com, Jumat (7/11/2025).

"Masing-masing adalah Kecamatan Sibulue, Mare, Tanete Riattang Timur, Tonra, Lappariaja, Bengo, Ponre, Tellu Limpoe, Bontocani, Dua Boccoe, dan Ajangale,” sambungnya. 

Ia mengungkapkan, dalam bulan November ini saja sudah terjadi dua peristiwa angin kencang yang mengakibatkan kerusakan rumah warga.

“Tanggal 1 November di Kecamatan Lappariaja ada lima rumah terdampak, kemudian pada 4 November di Kecamatan Ponre juga lima rumah terdampak akibat angin kencang,” ungkapnya.

BPBD Bone saat ini terus memperkuat koordinasi lintas sektor dengan Polres Bone, TNI, dan pemerintah kecamatan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada November–Desember 2025 dan berlanjut pada Maret–Mei 2026, sesuai imbauan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV.

Kapolres Bone AKBP Sugeng Setio Budhi, juga menegaskan kesiapan jajarannya dalam mendukung upaya mitigasi bencana dan menjaga keamanan wilayah selama musim hujan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem, terutama di daerah rawan banjir, longsor, dan genangan air. Polres Bone dan Polsek jajaran terus berkoordinasi dengan BPBD, TNI, dan pemerintah daerah dalam pencegahan dan penanggulangan bencana,” kata Kapolres.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk memperhatikan kondisi rumah dan lingkungan sekitar.

Seperti membersihkan saluran air, memastikan instalasi listrik aman, serta menghindari aktivitas di luar ruangan saat hujan deras disertai angin kencang.

Sugeng menambahkan bahwa edukasi masyarakat, patroli rutin, dan kesiapan logistik darurat terus ditingkatkan agar dampak bencana dapat diminimalkan.

“Kami berharap masyarakat tetap tenang namun waspada. Kesiapsiagaan dan kerja sama semua pihak menjadi kunci agar Bone dapat melewati musim hujan dengan aman dan terkendali,” ujarnya.

Dirinya berharap, dengan sinergi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat, Kabupaten Bone diharapkan mampu menghadapi musim hujan 2025/2026 dengan tingkat risiko bencana yang lebih rendah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved