Prof Yahya Thamrin Jadi Keynote Speaker di Simposium 'LEMON' Mataram
Prof. Yahya Thamrin tekankan budaya keselamatan kerja dan pasien dalam praktik anestesi modern.
Ringkasan Berita:
- Prof. Yahya Thamrin menjadi pembicara utama di Simposium Internasional “LEMON” tentang keselamatan kerja dan pasien dalam praktik anestesi.
- Ia menegaskan pentingnya menjadikan keselamatan sebagai budaya kerja berbasis bukti di ruang anestesi.
- Kegiatan ini menjadi wadah profesional anestesi untuk memperkuat kompetensi dan kolaborasi ilmiah di tingkat nasional dan internasional.
TRIBUN-TIMUR.COM — Kolegium Penata Anestesi Indonesia bekerja sama dengan Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Kolegium Penata Anestesi (LP3KPA) sukses menyelenggarakan Simposium Internasional dengan tema “LEMON: Lifesaving Evidence, Modern Optimization in Anesthesia”, yang dihadiri oleh para profesional, akademisi, dan praktisi di bidang anestesi, Selasa (11/11/2025).
Acara ini menghadirkan Prof. Yahya Thamrin, SKM, M.Kes, MOHS, Ph.D. sebagai Keynote Speaker pertama dalam plenary session, seorang pakar terkemuka, guru besar di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Occupational Health and Safety), K3 FKM UNHAS.
Dalam pemaparannya yang berjudul “Occupational Health and Safety in Anesthesia Practice: Risk Mitigation and Clinical Safety Strategies”, Prof. Yahya menekankan pentingnya penerapan strategi mitigasi risiko untuk melindungi tenaga medis, tenaga kesehatan dan pasien selama prosedur anestesi.
“Keselamatan dalam praktik anestesi tidak hanya menyangkut pasien, tetapi juga tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan risiko kerja tinggi setiap hari. Dengan pendekatan berbasis bukti (evidence-based approach), kita dapat mengoptimalkan praktik anestesi modern yang aman dan efektif, memungkinkan kita menciptakan lingkungan kerja yang aman, efisien, dan berkelanjutan. Keselamatan dalam praktik anestesi harus menjadi budaya, bukan hanya prosedur. Tenaga kesehatan perlu memahami bahwa keselamatan pasien berawal dari keselamatan tim anestesi sendiri,” ujar Prof. Yahya dalam pidatonya.
Simposium ini menjadi ajang pertukaran ilmu dan pengalaman antar profesional kesehatan, khususnya dalam bidang anestesi, serta menjadi wadah untuk memperkuat komitmen terhadap penerapan keselamatan klinis.
Ketua Kolegium Penata Anestesi Indonesia, Dr. Ns. Rahmaya Nova Handayani, S.Tr.Kes., S.Kep., M.Sc., M.M., Sp.Kep.MB., menyampaikan apresiasinya atas kontribusi Prof. Yahya dalam memberikan perspektif global terhadap keselamatan kerja di ruang anestesi.
“Paparan yang disampaikan Prof. Yahya sangat relevan dengan tantangan praktik anestesi masa kini. Beliau memberikan panduan konkret tentang bagaimana mengintegrasikan keselamatan kerja dan keselamatan pasien dalam sistem layanan kesehatan modern,” ungkap Dr. Nova.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat menerapkan strategi keselamatan dan optimalisasi praktik anestesi di tempat kerja masing-masing, sehingga mutu pelayanan anestesi di Indonesia semakin meningkat dan sejalan dengan standar internasional.
Sementara itu, Kepala LP3KPA, M. Aryadi A., S.Tr.Kes., S.KM., M.Kes., selaku penyelenggara kegiatan, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya simposium ini.
“Kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Prof. Yahya Thamrin atas kesediaannya menjadi Keynote Speaker dan berbagi pengetahuan yang sangat berharga. Terima kasih juga kepada Kolegium Penata Anestesi Indonesia, seluruh panitia, peserta, dan mitra yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan ini,” ujar Kepala LP3KPA.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus menjadi wadah kolaborasi ilmiah dan penguatan kapasitas profesional bagi penata anestesi di Indonesia. Simposium “LEMON” diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat budaya keselamatan, meningkatkan kompetensi tenaga penata anestesi, serta memperluas jejaring ilmiah di tingkat nasional dan internasional.” harapnya.(*)
| UNM Tuan Rumah Simposium Internasional 2024 |
|
|---|
| Departemen Fisioterapi FKep Unhas Gelar Simposium Internasional |
|
|---|
| Simposium Internasional di Unhas, Membangun Kerjasama untuk Pertanian Berkelanjutan |
|
|---|
| Kemenkumham Sulsel Ikuti Simposium Nasional Bertajuk "Menuju Paradigma Baru Pemidanaan Indonesia" |
|
|---|
| Gelar Simposium Internasional, Fakultas Teknik Unhas Hadirkan Profesor Kebencanaan dari Jepang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Prof-Yahya-Thamrin.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.