Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Berita Foto

Simposium Internasional di Unhas, Membangun Kerjasama untuk Pertanian Berkelanjutan

Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Unhas menyelenggarakan International Symposium on Transdisciplinary Researc

Editor: Sanovra Jr
Simposium Internasional di Unhas, Membangun Kerjasama untuk Pertanian Berkelanjutan - simposium-UH-3.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah Inovator menjadi pembicara pada kegiatan International Symposium on Transdisciplinary Research di Gedung LPPM Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (25/7/2024). Kegiatan yang diikuti perwakilan Indonesia, Jepang dan Malawi tersebut bertujuan untuk berbagi inovasi konservasi yang ada di masyarakat pedesaan yang menerapkan pertanian masa depan berkelanjutan.
Simposium Internasional di Unhas, Membangun Kerjasama untuk Pertanian Berkelanjutan - simposium-UH.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Ketua Panitia, Dr Asmita Ahmad memberikan sambutan pada acara International Symposium on Transdisciplinary Research di Gedung LPPM Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (25/7/2024). Kegiatan yang diikuti perwakilan Indonesia, Jepang dan Malawi tersebut bertujuan untuk berbagi inovasi konservasi yang ada di masyarakat pedesaan yang menerapkan pertanian masa depan berkelanjutan.
Simposium Internasional di Unhas, Membangun Kerjasama untuk Pertanian Berkelanjutan - simposium-UH1.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Inovasi Regional kolaboratif Universitas Ehime, Prof Tetsu Sato memberikan sambutan pada acara International Symposium on Transdisciplinary Research di Gedung LPPM Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (25/7/2024). Kegiatan yang diikuti perwakilan Indonesia, Jepang dan Malawi tersebut bertujuan untuk berbagi inovasi konservasi yang ada di masyarakat pedesaan yang menerapkan pertanian masa depan berkelanjutan.
Simposium Internasional di Unhas, Membangun Kerjasama untuk Pertanian Berkelanjutan - simposium-UH8.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Dari kiri : Pakar JICA dan Peneliti Jangka Panjang Bidang Kesejahteraan di Proyek IntNRMS Dr. Yasuko Kusakari. Ketua Tim Cape Maclear yang Berkelanjutan John Banana Matewere dan Kepala Konsulat Jenderal Jepang di Makassar Ohashi Koichi (kanan) menjadi pembicara International Symposium on Transdisciplinary Research di Gedung LPPM Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (25/7/2024).
Simposium Internasional di Unhas, Membangun Kerjasama untuk Pertanian Berkelanjutan - simposium-UH9.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah inovator berfoto bersama disela kegiatan International Symposium on Transdisciplinary Research di Gedung LPPM Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (25/7/2024). Kegiatan yang diikuti perwakilan Indonesia, Jepang dan Malawi tersebut bertujuan untuk berbagi inovasi konservasi yang ada di masyarakat pedesaan yang menerapkan pertanian masa depan berkelanjutan.
Simposium Internasional di Unhas, Membangun Kerjasama untuk Pertanian Berkelanjutan - simposium-6.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Peneliti Prof. Motoko Shimagami menjadi pembicara saat mengikuti International Symposium on Transdisciplinary Research di Gedung LPPM Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (25/7/2024). Kegiatan yang diikuti perwakilan Indonesia, Jepang dan Malawi tersebut bertujuan untuk berbagi inovasi konservasi yang ada di masyarakat pedesaan yang menerapkan pertanian masa depan berkelanjutan.
Simposium Internasional di Unhas, Membangun Kerjasama untuk Pertanian Berkelanjutan - simposium-UH7.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Direktur pusat penelitian dan pengembangan sagu, Prof Dorothea Agnes Rampisela (tengah) bersama Inovasi Regional kolaboratif Universitas Ehime, Prof Tetsu Sato (kiri) dan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Prof Salengke (kanan) menhadiri International Symposium on Transdisciplinary Research di Gedung LPPM Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (25/7/2024).
Simposium Internasional di Unhas, Membangun Kerjasama untuk Pertanian Berkelanjutan - simposium-UH-12.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah Inovator memperhatikan penjelasan peserta kegiatan International Symposium on Transdisciplinary Research di Gedung LPPM Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (25/7/2024). Kegiatan yang diikuti perwakilan Indonesia, Jepang dan Malawi tersebut bertujuan untuk berbagi inovasi konservasi yang ada di masyarakat pedesaan yang menerapkan pertanian masa depan berkelanjutan.
Simposium Internasional di Unhas, Membangun Kerjasama untuk Pertanian Berkelanjutan - simposium-UH-10.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Ketua Panitia, Dr Asmita Ahmad (kiri) berbincang dengan Peneliti Prof. Motoko Shimagami disela acara International Symposium on Transdisciplinary Research di Gedung LPPM Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (25/7/2024). Kegiatan yang diikuti perwakilan Indonesia, Jepang dan Malawi tersebut bertujuan untuk berbagi inovasi konservasi yang ada di masyarakat pedesaan yang menerapkan pertanian masa depan berkelanjutan.
Simposium Internasional di Unhas, Membangun Kerjasama untuk Pertanian Berkelanjutan - Simposium-UH13.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Direktur pusat penelitian dan pengembangan sagu, Prof Dorothea Agnes Rampisela (kanan) bersama Ketua Panitia, Dr Asmita Ahmad (kedua kanan) berbincang dengan Kepala Konsulat Jenderal Jepang di Makassar Ohashi Koichi (kiri) yang didampingi oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Prof Salengke (kedua kiri) disela kegiatan International Symposium on Transdisciplinary Research di Gedung LPPM Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (25/7/2024).
Simposium Internasional di Unhas, Membangun Kerjasama untuk Pertanian Berkelanjutan - simposium-UH3.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Direktur pusat penelitian dan pengembangan sagu, Prof Dorothea Agnes Rampisela (kanan) bersama Kepala Konsulat Jenderal Jepang di Makassar Ohashi Koichi (kiri) dan sejumlah inovator usai foo bersama disela kegiatan International Symposium on Transdisciplinary Research di Gedung LPPM Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (25/7/2024).

TRIBUN TIMUR.COM, MAKASSAR - Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan International Symposium on Transdisciplinary Researc yang berlangsung di gedung LPPM Universitas Hasanuddin, Makassar, Senin (25/07/2024).

Simposium ini mengusung tema "Transdisciplinary Research" yang dihadiri perwakilan dari Indonesia, Jepang, dan Malawi, dengan tujuan berbagi inovasi konservasi yang diterapkan di masyarakat pedesaan melalui pertanian berkelanjutan.

Simposium ini menampilkan deretan inovator ternama, termasuk Peneliti Prof. Motoko Shimagami. Kepala Kantor Konsulat Jepang di Makassar Ohashi Koichi.

Sejumlah inovator menjadi pembicara saat mengikuti International Symposium on Transdisciplinary Research di Gedung LPPM Universitas Hasanuddin, Makassar,  Kamis (25/7/2024). Kegiatan yang diikuti perwakilan Indonesia, Jepang dan Malawi tersebut bertujuan untuk berbagi inovasi konservasi yang ada di masyarakat pedesaan yang menerapkan pertanian masa depan berkelanjutan.
Sejumlah inovator menjadi pembicara saat mengikuti International Symposium on Transdisciplinary Research di Gedung LPPM Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (25/7/2024). Kegiatan yang diikuti perwakilan Indonesia, Jepang dan Malawi tersebut bertujuan untuk berbagi inovasi konservasi yang ada di masyarakat pedesaan yang menerapkan pertanian masa depan berkelanjutan. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

Leader Untuk Indonesia Hijau dari Polewali, Sulawesi Barat, Herwin Hartawan. Ketua Tim Cape Maclear yang Berkelanjutan, John Banana Matewere.

Pakar JICA dan Peneliti Jangka Panjang Bidang Kesejahteraan di Proyek IntNRMS, Dr. Yasuko Kusakari serta Pimpinan Federasi Asosiasi Pengguna Perairan Ilyas.

Ketua Panitia, Dr. Asmita Ahmad, menekankan pentingnya simposium ini dalam membangun kerjasama antara perguruan tinggi dan lembaga riset dalam mengatasi perubahan iklim.

"Kegiatan ini bertujuan untuk melihat dan mengimplementasikan inovasi dari berbagai kelompok tani untuk mengatasi dampak perubahan iklim, melalui teknik konservasi yang dihasilkan oleh petani dan peneliti," ujarnya.

Dr. Asmita juga menyoroti kerjasama jangka panjang antara Malawi dan Indonesia dalam mengkolaborasikan riset di daerah yang memiliki karakteristik iklim serupa.

Sementara itu, Dekan Fakultas Pertanian Unhas, Prof. Salengke, mengungkapkan bahwa daya tarik utama simposium ini adalah kesempatan untuk mendengarkan langsung inovasi yang berkembang secara otonomi di masyarakat.

"Banyak inovasi di masyarakat yang perlu dibina agar bisa berkembang lebih baik lagi," kata Prof. Salengke.

Adapun Direktur Pusat Penelitian dan Pengembangan Sagu, Prof. Dorothea Agnes Rampisela menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kerjasama penelitian dengan Universitas Malawi.

Fokus dari kerjasama ini adalah menemukan inovator di wilayah miskin dan belajar dari mereka.

"Kami menghadirkan inovator dari Malawi dan mengundang sekitar 20 inovator lainnya dari Sulawesi Selatan untuk saling berkomunikasi dan bertukar pikiran," jelas Prof. Agnes.

Salah satu momen yang paling dinantikan adalah presentasi dari John Banana Matewere, dimana dia berbagi tentang upaya konservasi yang dilakukan di Malawi sehingga memberikan inspirasi bagi para peserta untuk mengimplementasikan teknik serupa di daerah mereka masing-masing.

Leader Untuk Indonesia Hijau, Herwin Hartawan juga memberikan paparan mengenai inovasi konservasi yang telah diterapkan di Polewali, Sulawesi Barat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved