Garuda Indonesia
Danantara Suntik Garuda Rp30 Triliun Padahal Semester I 2025 Rugi Rp2,45 Triliun
Maskapai nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menerima suntikan modal segar senilai US$1,84 miliar atau sekitar Rp30,5 triliun
TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA- Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menyuntik maskapai nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menerima suntikan modal segar senilai US$1,84 miliar atau sekitar Rp30,5 triliun (kurs Rp16.606 per dolar AS).
Investasi ini bertujuan utama untuk menyelamatkan likuiditas.
Kedua, memperkuat posisi keuangan Garuda serta anak usahanya, Citilink.
Pendanaan dilakukan melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), atau private placement, lewat anak usaha Danantara, PT Danantara Asset Management (Persero) (DAM).
Manajemen Garuda dalam keterbukaan informasi, Selasa (7/10), menyatakan, "Pelaksanaan PMTHMETD oleh DAM mempertimbangkan urgensi perbaikan posisi keuangan Garuda secara menyeluruh, serta kebutuhan pendanaan mendesak untuk menjaga kelangsungan operasional perusahaan dan entitas anak."
Aksi korporasi ini mendesak karena per 30 Juni 2025, ekuitas Garuda masih tercatat negatif sebesar US$1,49 miliar, dengan total liabilitas mencapai US$8,01 miliar.
Suntikan modal dari Danantara terbagi menjadi dua komponen utama yakni Setoran Tunai: Sebesar US$1,44 miliar (Rp23,9 triliun).
Baca juga: Kementerian BUMN Berpeluang Dilebur ke Danantara Usai Geser Erick Thohir
Kedua, Konversi Utang: Konversi utang SHL (Surat Utang Wajib Konversi) menjadi saham baru senilai US$405 juta (Rp6,7 triliun).
Aksi korporasi ini dilakukan menyusul restrukturisasi besar Garuda pada tahun 2022.
Meskipun restrukturisasi tersebut berhasil menurunkan utang dan memperbaiki ekuitas induk usaha, tantangan baru muncul.
Tantangan tersebut meliputi belum terealisasinya rights issue tahap kedua untuk investor strategis, tekanan operasional dari biaya perawatan pesawat yang meningkat, serta pemulihan trafik penerbangan yang lebih lambat.
Selain itu, restrukturisasi sebelumnya hanya mencakup induk usaha dan belum sepenuhnya menyentuh anak perusahaan seperti Citilink.
Manajemen berharap suntikan modal ini dapat memperkuat permodalan dan likuiditas, yang menjadi kunci keberlanjutan operasional Garuda Indonesia dan entitas anaknya.
Keputusan akhir terkait private placement ini akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 12 November 2025 di Tangerang.
Rugi Rp2,4 Triliun
Penerbangan Umrah Makassar–Jeddah Dibuka, Garuda Layani 4 Kali Sepekan |
![]() |
---|
Terbang dari Makassar ke Balikpapan Naik Garuda Mulai Rp700 Ribuan |
![]() |
---|
Kemenag Marah Besar! Garuda Diambang Pencoretan dari Penerbangan Haji 2025 |
![]() |
---|
Korupsi Pengandaan Bombardier dan ATR Garuda Indonesia Ulah Tangan Siapa? |
![]() |
---|
Garuda Indonesia Lolos dari Jeratan Pailit, Mengapa Tidak Sama dengan Merpati Nusantara Airlines? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.