Lalu ada transportasi lalu lintas, kebencanaan dan darurat informasi, lowongan kerja dan pelatihan sertifikasi serta tiketing untuk stadion.
itu semua ada dalam Super Apps yang akan diakses secara efisien guna mewujudkan Makassar yang lebih unggul, inklusif, aman dan berkelanjutan.
"Lontara+ baru saja kami launching di Makassar, hadirnya inovasi ini memperkuat peran pemerintah kota dalam transformasi digital," katanya.
Layanan Publik Lebih Cepat
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mengatakan, Lontara+ hadir untuk memudahkan masyarakat.
Aplikasi ini bisa diakses dengan cepat, untuk layanan pemerintahan, informasi kota, hingga fitur harian favorit.
Beberapa fitur yang bisa digunakan adalah layanan aduan masyarakat, info telemedicine, pelayanan publik dan informasi Kota Makassar.
Munafri mengajak masyarakat, komunitas, dunia usaha, akademisi, hingga aparatur pemerintah untuk bersama-sama mendukung implementasi Lontara+.
Menjadikan Lontara+ sebagai tonggak penting menuju Makassar yang bukan hanya cerdas secara teknologi, tetapi juga adil dalam melayani.
"Kita ingin sistem yang tidak hanya melayani, tetapi juga memanusiakan, yang tidak hanya efisien, tetapi juga mengakar, dan yang tidak hanya modern, tetapi juga dipercaya," tegasnya.
Orang nomor satu Kota Makassar ini menjelaskan, penamaan "Lontara+", dipilih melalui ajang kreatif EPSTA atau acara yang melibatkan anak-anak muda Makassar.
Nama lontara sarat akan nilai budaya lokal, terinspirasi dari aksara Lontara, warisan budaya Bugis-Makassar yang digunakan sejak abad ke-14 hingga ke-20.
"Nama aplikasi Lontara plus, bukan sekadar aksara, tetapi juga naskah yang merekam sejarah dan identitas Sulawesi Selatan. Dengan Lontara+, kita ingin membawa nilai lokal ke dalam ekosistem digital modern," ujarnya.
Munafri menegaskan, Lontara+ menjadi jawaban atas persoalan tumpang tindih aplikasi di berbagai SKPD.
Semua layanan, mulai dari informasi publik, pengaduan warga, pajak daerah, hingga akses program pemerintah, akan disatukan dalam satu platform.