TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Dinas Komunikasi dan Infromatika (Diskominfo) Kota Makassar Muhammad Roem memperkenalkan Lontara+ di ajang Digital Transformation Indonesia Conference & Expo (DTI-CX) 2025.
Event ini digelar Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Jakarta Convention Center (JCC) Jl Gatot Subroto, Jakarta, (6-7/8/2025).
Roem bersanding dengan beberapa narasumber lainnya seperti Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Otorita IKN Tonny Agus Setiono.
Serta beberapa perwakilan Pemkot di Indonesia, Wali Kota Surakarta Respati Achmad Ardianto, Kepala Bappeda Kota Medan Benny Iskandar, dan Sekretaris Dinas Kominfo Surabaya Imam Mahmud.
Forum ini merupakan ajang kolaborasi antara pemerintah, sektor industri, dan penyedia solusi teknologi untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia.
Beberapa agenda mewarnai event ini, mulai dari pameran, seminar, lokakarya, forum bisnis, hingga bussiness matching.
Khusus lokakarya, APEKSI menyelenggarakan lokakarya dengan tema Penguatan Peran Kota di Era Digital.
Muhammad Roem menjadi narasumber dengan materi Integrasi Layanan Publik Berbasis Digital.
Baca juga: Lontara+ Gantikan Super App, Hadirkan Layanan Publik Terintegrasi di Makassar
Kata Roem, transformasi digital di tingkat pemerintah kota bukan sekedar teknologi, tapi tentang menghadirkan
layanan publik yang cepat, transparan dan merata untuk semua warga.
"Jika digitaliasi dilakukan tanpa koordinasi kuat antar lembaga, tanpa dukungan pendanaan jelas dan tanpa peran aktif pemerintah kota, akan menimbulkan ketimpangan dan tumpang tindih sistem di berbagai wilayah," ucapnya.
Karenanya, perlu pendekatan ekosistem yang tak hanya berbicara soal aplikasi atau infrastruktur digital, tetapi juga membangun tata kelola kelembagaan yang responsif terhadap perubahan.
Termasuk reformasi anggaran agar inovasi digital bisa tumbuh, design layanan publik yang berbasis data dan kebutuhan warga, serta memperkuat kapasitas dan kemandirian kota sebagai motor utamadalam transformasi digital nasional.
Roem menyampaikan, Pemkot Makassar telah melahirkan ekosistem digital bernama Lontara+.
Lontara+ menjadi pusat data untuk satu kota, seluruh layanan publik ada dalam satu aplikasi yang terintegrasi.
Mulai dari administrasi kependudukan berupa KTP, KK dan Akta, Layanan Kesehatan, pendidikan, pengaduan publik, bantuan sosial, pajak dan retribusi, perizinan usaha dan legalitas produk untuk para pengusaha.