Dari Pilkada ke Uang Palsu, Isi Awal Pertemuan Andi Ibrahim dengan Annar dan Syahruna

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UANG PALSU - Terdakwa Andi Ibrahim eks Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar menjalani sidang kasus sindikat uang palsu dengan agenda pemeriksaan terdakwa di ruang Kartika Pengadilan Negeri (PN) Sungguminasa, Jl Usman Salengke, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (2/7/2025) (TribunGowa.com/Sayyid Zulfadli)  

Setelah itu, Andi Ibrahim pun bertemu dengan Annar Sampetoding dan Syahruna di Jl Sunu, Makassar.

Pertemuan pertama berlangsung di ruang tersebut lah membahas soal Pilkada Sulsel. 

Mereka membahas soal Annar berkeinginan maju sebagai calon Gubernur Sulsel pada Pilkada 2024.

"Beliau minta dukungan ke saya tapi karena saya ASN harus netral jadi saya bilang tidak bisa," ucapnya

Di pertemuan pertama itulah Andi Ibrahim pertama kali dikenalkan oleh Syahruna.

Pada saat itu juga lanjutnya, Annar mengatakan persoalan pembiayaan (Pilkada) diurus oleh Syahruna.

Setelah obrolan Pilkada Sulsel, Andi Ibrahim diarahkan ke sebuah ruangan disebut sebagai kantor oleh Annar dan Syahruna.

"Lalu ke ruangan lain yang disebut kantor (dalam rumah) dipanggil lah Syahruna baru diperlihatkan kertas warna putih," kata Andi Ibrahim

Majelis Hakim kemudian mempertanyakan soal kertas putih tersebut

Andi Ibrahim mengaku kertas putih berukuran kecil menyerupai kertas uang. Kertas putih tersebut juga terdapat bercak dan tulisan 100 ribu.

"Untuk mesin offset apakah dalam peti?," tanya hakim"Tidak yang mulia tapi dalam dikemas," jawab Andi Ibrahim

Ia mengaku tidak menanyakan ihwal kertas putih yang diperlihatkan oleh Syahruna. 

Syahruna juga tidak menjelaskan soal kertas tersebut.

"Tidak fokus di situ karena diperbincangkan terus soal pilkada karena masih menunggu hasil partai," ucapnya

Sekira dua atau tiga hari berselang kata dia, Andi Ibrahim kembali ke rumah Annar di Jalan Sunu Makassar setelah janjian oleh Syahruna.

Halaman
1234

Berita Terkini