"Bapak Gubernur juga telah mendorong konektivitas melalui program subsidi penerbangan sebagai upaya memperlancar akses dan menggairahkan aktivitas ekonomi," jelasnya.
Program subsidi penerbangan merupakan inisiatif strategis yang dirintis sejak awal masa kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.
Pemerintah memberikan dukungan biaya kepada maskapai untuk membuka atau mempertahankan rute penting yang belum sepenuhnya dilayani komersial.
Inisiatif ini berdampak positif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memperluas akses bagi masyarakat, wisatawan, dan pelaku usaha.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sulbar Maddareski Salating mengatakan kunjungan ini bertujuan memperkuat komitmen kerja sama penerbangan Mamuju-Makassar melalui skema block seat.
"Ini bentuk dukungan terhadap konektivitas Sulbar-Sulsel, khususnya layanan penerbangan,” ujar Maddareski.
Ia menjelaskan, Pemprov Sulbar telah menjalin nota kesepahaman dengan Batik Air untuk menjamin ketersediaan kursi dalam rute Mamuju-Makassar.
“Diharapkan ke depan, masyarakat kembali yakin untuk memilih penerbangan ini. Kemarin sempat menurun, semoga ke depan semakin lancar dan diminati,” katanya.
Perjalanan darat dari Makassar ke Mamuju ditempuh 9-12 jam.
Kini, penerbangan langsung dengan Batik Air hanya butuh 55 menit.
Rute ini menghubungkan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan Bandara Tampa Padang (MJU) di Mamuju, menjadi jalur vital untuk mobilitas, distribusi barang dan jasa, serta pertumbuhan ekonomi lintas daerah.
Dengan penerbangan langsung ini, diharapkan makin banyak pelaku usaha, wisatawan, dan masyarakat memanfaatkan jalur udara sebagai pilihan utama. (*)
HL TRIBUN TIMUR RABU (25/6/2025). (*)