Ia menuturkan kerap berada di Jakarta dan hanya sesekali ke Makassar, sekitar satu hingga dua kali per bulan.
Syahruna bekerja dengannya selama empat tahun, sedangkan John bekerja sebagai pengawas perusahaan lebih dari 30 tahun.
Karena itu, Syahruna dipercaya membeli kebutuhan mesin dan bahan untuk membuat APK, juga pernah dipekerjakan di restoran miliknya.
Rumah di Jl Sunu 3 juga berfungsi sebagai kantor tempatnya beberapa kali melakukan transfer kepada Syahruna:
24 Agustus 2023: Rp 50 juta
25 Agustus 2023: Rp 50 juta
26 Agustus 2023: Rp 50 juta
28 Agustus 2023: Rp 50 juta
29 Agustus 2023: Rp 50 juta
2 September 2023: Rp 27 juta
Uang tersebut menurut Annar digunakan untuk membeli peralatan mesin dan bahan.
Ia membantah mengetahui uangnya dipakai untuk membuat uang palsu, karena hanya percaya pada permintaan Syahruna.
"Yang dia (Syahruna) minta saya kasi (transfer)," jelasnya.
Saat ditanya kenapa tidak maju sebagai caleg, Annar menjawab:
"Belum takdir, saya kan mau lewat PKS tapi belum takdirnya."
Annar mengaku John tidak pernah memberi tahu bahwa Syahruna mencetak uang palsu.
"Tidak pernah (diberitahukan oleh John bahwa Syahruna buat uang palsu)," katanya. (*)
Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli