Sekretaris Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPPP) Sulsel, Prof Zakir Sabara, pun angkat bicara ihwal peristiwa menggemparkan di kampung halamannya itu.
"Selaku putra daerah Lappariaja Bone dan keluarga korban mendesak polisi untuk segera mengungkap kasus penembakan ini," kata Prof Zakir kepada Tribun-Timur.com, Minggu (12/1/2025) siang.
Sebagai mantan Staf Ahli Kapolda Sulsel, Guru Besar Teknik Kimia FTI UMI ini yakin akan kemampuan tim Polda Sulsel dalam pengusutan kasus menonjol seperti itu.
Jebolan Aktivis 98 ini pun optimistis Tim Polres Bone dan Polda Sulsel mampu menunjukkan taringnya sebagai aparat penegak hukum yang andal dalam pengusutan sebuah kasus.
"Saya tidak pernah meragukan kemampuan aparat kepolisian dalam mengungkap kasus apalagi kasus kriminal seperti ini, dalam berbagai kasus sebelumnya Polda Sulsel dan Polres Bone banyak mengungkap kasus berat dan lebih rumit dari ini," jelasnya.
Selain itu, Zakir yang juga lahir di lingkungan Polri, menyakini tidak ada kejahatan sempurna dalam sebuah kasus.
"Kamipun selalu percaya bahwa dalam kasus kriminal apapun, tidak ada kejahatan yang dilakukan secara sempurna," terang Prof Zakir.
"Selalu ada celah yang bisa dijadikan polisi sebagai bukti petunjuk untuk mengungkap dan menangkap pelaku sesungguhnya," lanjutnya.
PENGACARA RUDI - Kolase foto Pengacara Rudi S Gani dan penampakan rumah sekaligus TKP penembakan Rudi S Gani di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawei Selatan, Jumat (11/01/2025). (TRIBUN-TIMUR.COM/SANOVRA JR, DOK PRIBADI)
Olehnya itu, lanjut Zakir, agar tidak menjadi polemik di masyarakat dan agar tidak menimbulkan praduga praduga berlebihan ditengah masyarakat, pelaku dalam kasus ini harus segera terungkap dan ditangkap.
"Saya berharap Polda Sulsel dan Polres Bone segera ungkap dan tangkap pelaku penembakan ini. Sekaligus agar motif penembakan bisa terungkap dengan jelas sesuai fakta kejadian," tegasnya.
Prof Zakir juga meminta agar warga, tokoh masyarakat dan tokoh agama dan pemuda juga turut membantu polisi dalam mengungkap kasus yang menjadi atensi nasional ini.
Pelaku Diduga Sering Pegang Senjata
Kasus penembakan terhadap pengacara Rudy S Gani, saat malam pergantian tahun di rumahnya, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, terus didalami polisi.
Berbagai kecurigaan muncul pasca sepekan kasus menggemparkan itu terjadi.
Terlebih, istri almarhum Rudi S Gani, Hj Maryam (45) telah memberikan kesaksian kepada penyidik sambil menyerahkan bukti-bukti dugaan ancaman yang dialami suaminya sebelum ditembak.
Ketua Tim Pencari Fakta Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar, Tadjuddin Rachman mengatakan, pelaku diduga bukan orang awam dalam penggunaan senjata.
"Tentu orang yang biasa. Biasa menggunakan itu barang (senjata)," ujar Tadjuddin ditemui di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Selasa (7/1/2025) dini hari.
Dalam pengusutan kasus ini, beberapa barang bukti penting telah dikumpulkan oleh pihak berwenang.
Salah satunya adalah bukti elektronik berupa percakapan di media sosial yang diduga berkaitan dengan peristiwa tersebut.
Informasi ini diharapkan dapat membantu mengungkap motif dan pelaku di balik insiden tragis ini.
"Bukti eletronik (soal pengancaman), percakapan di media sosial," ungkapnya.(*)