“Sampai hari ini sudah ada 58 saksi yang kami ambil keterangannya,” ujar Kasi Humas Polres Bone, Iptu Reyendra, Kamis (30/1/2025).
Proses pendalaman masih berjalan.
Personel gabungan Polres Bone dan Polda Sulsel terus berada di lokasi.
Polisi meminta masyarakat sabar dan berpartisipasi memberikan informasi.
“Kami meminta dukungan dan kesabaran masyarakat, serta partisipasi publik untuk memberikan informasi yang dapat membantu pengungkapan kasus ini,” tandas Kasi Humas.
Sejumlah warga mengeluhkan lambatnya penanganan dan minimnya pernyataan resmi polisi.
“Kenapa saya bilang begitu, selama ini tidak pernah ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian,” ujar seorang warga yang enggan disebut identitasnya.
Korban penembakan, Rudi S Gani, ditembak menggunakan senapan angin saat menunggu pergantian tahun di rumahnya, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja. Proyektil ditemukan di tulang leher korban.
Polres Bone dan Polda Sulsel membantah kabar keterlibatan Mabes Polri.
“Tidak ada itu, sampai saat ini masih ditangani Polres Bone bersama Polda Sulsel,” ujar Kasat Reskrim AKP Yusriadi Yusuf, Januari lalu.
Seorang pakar kriminologi mengatakan bahwa pelaku beraksi terstruktur dan rapi, sehingga polisi butuh waktu.
“Aksi yang dilakukan pelaku sangat terstruktur dan sangat rapi membutuhkan pendalaman lama,” ujar Muhammad Ibnu Maulana Ruslan dari Unismuh Makassar, Kamis (16/1/2025).
Posisi Penembak
Penyelidikan mengungkapkan posisi penembak diduga merupakan sniper saat menembak pengacara Rudi S Gani di Dusun Limpoe, Desa Pattukku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone.
Pantauan Tribun di lokasi kejadian Selasa (9/1/2025) sore, terlihat garis polisi masih terpasang di sekitar bangunan akan dijadikan kantor hukum oleh Rudi.