Ramadan

Mengenal Masjid Makmur Melayu Makassar Berdiri 1760, Pernah Terkena Bom Perang Dunia II

Penulis: Kaswadi Anwar
Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MASJID KUNO – Masjid Makmur Melayu berdiri di Jl Sangir No 28, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Kamis (27/2/2025). Masjid Makmur Melayu berdiri tahun 1760.

 
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Masjid Makmur Melayu salah satu masjid kuno yang berada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Lokasinya di Jl Sangir No 28, Kecamatan Wajo, tepatnya simpang empat Jl Sangir dan Jl Sulawesi.

Masjid ini menjadi saksi perkembangan agama Islam di Kota Makassar.

Masjid Makmur Melayu berlokasi sekira 500 meter dari lokasi berdiri saat ini. Awalnya hanya berupa hanggar.

Barulah pada 1760, Masjid Makmur Melayu didirikan di tempat saat ini. Yang memprakarsai Ince Ali Assadullah (Datok Pabean) yang mewakafkan sebidang tanahnya.

“Masjid Makmur Melayu dibangun 1760 oleh Datok Pabean,” ungkap Pengurus Masjid Makmur Melayu, Abd Waris Farid saat ditemui Tribun-Timur.com, Kamis (27/2/2025).

Abd Waris menjelaskan, dinamakan Masjid Makmur Melayu karena daerah tersebut dulunya Kampung Melayu.

Para pedagang banyak dari Sumatera dan Kalimantan yang singgah. Lantaran dulunya daerah tersebut dekat dengan pesisir.

Sehingga mudah dijangkau oleh pendatang untuk berniaga.

Masjid Makmur pun telah mengalami renovasi.

Bangunan yang berdiri  di atas tanah 17x17 meter itu pernah hancur karena serangan bom pada perang dunia kedua, sekira tahun 1943.

“Masjid ini kena bom di perang dunia kedua,” ucap Abd Waris.

Pasca terkena bom, Masjid Makmur Melayu coba dibangun lagi oleh masyarakat Kampung Melayu.

Atapnya dari anyaman rumbia daun kepala dan dindingnya terbuat dari kulit pelepah daun nipah.

Seiring berjalannya waktu, dinding dan atap tersebut diganti menjadi tembok.

Halaman
12

Berita Terkini