Pada 1982, masjid dipugar lagi. Masjid Makmur Melayu dari berlantai satu, dibangun menjadi lantai dua.
“1982 dibangun pakai beton sehingga bentuknya sekarang ini,” tutur Abd Waris.
Saat ini Masjid Makmur Melayu menjadi tempat salat. Hanya saja tak memiliki jamaah dan donatur tetap.
Abd Waris menyebut, jamaah masjid ini merupakan pekerja, baik itu pedagang, karyawan toko dan pegawai pelabuhan.
“Digunakan salat lima waktu, sekarang tidak ada jamaahnya. Yang salat pedagang, karyawan toko dan pegawai Pelabuhan,” ujarnya. (*)