Uang Palsu di UIN

Bujuk Rayu Annar Sampetoding Bikin Andi Ibrahim Gelap Mata, Nekat Bawa Mesin Cetak Uang Palsu ke UIN

Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) dan Mantan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Andi Ibrahim (kanan). Keduanya merupakan tersangka sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar.

Sedangkan tinta dan peralatan lainnya dibeli melalui aplikasi online.

Yudhiawan mengatakan, mesin tersebut sengaja didatangkan melalui Surabaya ke Makassar, untuk memperbesar jumlah uang palsu yang diproduksi. 

Tampang 17 pelaku sindikat uang palsu UIN Alauddin. (Tribun Timur/ Muhammad Abdiwan)

Mesin tersebut dimasukkan ke dalam kampus UIN Alauddin pada malam hari.

Kepada petugas, Andi Ibrahim mengatakan, mesin itu akan digunakan untuk mencetak buku di perpustakaan. 

"Sekitar bulan September 2024, ini berkomunikasi dengan AI untuk mengangkut peralatan untuk kemudian mulai membuat uang palsu di TKP 2 (dalam kampus UIN)," tuturnya.

"Minggu kedua November 2024 ini sudah mulai peredaran uang palsu senilai Rp150 juta, nilai nominal di situ. Kemudian ada juga menyerahkan uang palsu Rp 250 juta," papar Yudhiawan.

Daftar 19 Tersangka Uang Palsu UIN

Hingga kini polisi telah menetapkan 19 tersangka sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar.

Satu  orang yang masuk dalam Daftar Pencairan Orang (DPO) kasus uang palsu UIN Alauddin, AR, jadi tersangka.

Penangkapan AR diungkap Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak.

"Sudah ditangkap satu orang (DPO) inisial AR," Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak, kepada Tribun-Timur.com, Minggu (29/12/2024)

"Jadi DPO saat ini sisa dua orang," ucap mantan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar.

AR menjadi tersangka ke-19 kasus uang palsu UIN Alauddin Makassar.

Penangkapan AR hanya selang sehari penetapan tersangka Annar Salahuddin Sampetoding.

Berikut nama, profesi, dan peran 19 tersangka:

Halaman
1234

Berita Terkini