“Kader Golkar yang mau maju itu harus siap lahir batin. Jangan sampai hanya kesiapannya yang lahir, apa itu lahir, surveinya hebat. Tapi batinnya tidak siap,” ujarnya.
Menurut Taufan, kesiapan lahir dan batin harus bersinergi. Kesiapan lahir terlihat dari hasil survei dan penerimaan masyarakat.
Sementara kesiapan batin mencakup kesiapan mental dan komitmen politik.
“Kesiapan lahir dari survei, diterima oleh masyarakat. Karena di sinilah kita harus tahu bahwa harus dibutuhkan cost politik, bahkan belanja partai,” terangnya.
Partai Golkar hingga kini belum memutuskan satu nama kader yang akan diusung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel.
Taufan Pawe menegaskan bahwa partainya tidak ingin tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
“Golkar dalam menjatuhkan putusan tidak mau gegabah,” kata Taufan.
Berbeda dengan DPW Partai Nasdem yang telah mengumumkan pasangan Andi Sudirman-Fatmawati, namun DPP Nasdem belum menyerahkan surat rekomendasi resmi.
Langkah hati-hati yang diambil Golkar menunjukkan upaya partai untuk mempertimbangkan semua aspek dengan matang sebelum mengambil keputusan.
Taufan Pawe juga menyampaikan bahwa jika ada yang menyebut sudah ada nama diputuskan, hal itu sangat keliru.
“Jadi tidak benar itu kalau ada yang mengatakan sudah ada keputusan, belum ada. Saya lebih paham, saya ketua DPD I,” ujar Taufan Pawe.
Parpol Pengusung Danny
Pada kesempatan yang berbeda, bakal calon Gubernur Sulsel Danny Pomanto mengklaim telah mendapatkan tandatangan partai politik (Parpol) yang akan mengusungnya.
Meski demikian, Wali Kota Makassar ini masih enggan mengumumkan nama-nama parpol tersebut.
“Saya tidak bilang-bilang. Beberapa partai sudah ada, sisa kita umumkan. Saya sudah pegang surat tapi saya belum mau umumkan, biar lebih rendah hati,” ucap Danny Pomanto, Rabu (26/6).