Terakhir, Prof Firdaus menyebutkan Fadli Imran, yang dekat dengan istana.
Namun masih kurang populer di kalangan masyarakat.
"Pak Fadli Imran konon tokoh yang dekat dengan istana tapi belum populer pada masyarakat tapi bisa diatasi dengan kampanye massif," terangnya.
Tantangannya adalah meyakinkan partai politik untuk mendukungnya, mengingat bukan sebagai kader partai.
Secara keseluruhan menurut Prof Firdaus, Pilgub Sulsel masih diwarnai dengan sejumlah tokoh yang belum melakukan sosialisasi secara massif.
"Tampaknya hadapi pilgub sejumlah tokoh belum massif kecuali IAS dan ASS mulai sosialiasi," tandasnya.
Danny Pomanto Terancam Gagal Kendarai PDIP
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memperluas spektrum kandidat yang akan diusungnya dalam Pilgub Sulsel.
Bukan hanya Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, tetapi memberikan kesempatan kepada tokoh di luar partai untuk menjadi calon dalam Pilgub Sulsel.
“Jadi semuanya masih terbuka, baik kader maupun figur di luar partai. Tidak pernah kita tertutup untuk figur," kata Andi Ansyari Mangkona, Senin (29/4/2024).
Dengan catatan bahwa sepanjang calon tersebut memenuhi syarat, memiliki integritas, dan kemampuan untuk membangun Sulsel.
"Andi Sudirman Sulaiman kalau mau mendaftar, pasti kita terima," tambahnya.
Meskipun diakui Andi Ansyari Mangkona bahwa Andi Sudirman bukan pendukung Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud dalam Pilpres sebelumnya.
Namun, PDIP tetap membuka peluang bagi adik kandung Mentan Amran Sulaiman tersebut.
Menurut Andi Ansyari, dalam konteks Pilpres dan Pilkada, dukungan politik tidak selalu beriringan.
Artinya, walaupun terdapat perbedaan dukungan politik dalam Pilpres, PDIP tidak menganggap hal tersebut sebagai masalah utama dalam menentukan kandidat.
Pengalaman dari Pilgub Sulsel sebelumnya menunjukkan bahwa dinamika politik dalam Pilpres dan Pilkada seringkali berbeda.
"Kalau kita melihat pengalaman Pilgub Sulsel lalu, Pilpres dan Pilkada itu tidak beriringan," terangnya.
Oleh karena itu, PDIP Sulsel lebih menekankan pada kualifikasi, integritas, dan kapasitas calon untuk memimpin Sulsel.
Lebih jauh, belum ada calon yang secara resmi mendaftar ke PDIP Sulsel, termasuk Danny Pomanto.
Menurutnya, keheningan dalam pendaftaran kemungkinan disebabkan oleh menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan dalam Pilpres sebelumnya.
Namun, dengan keputusan MK telah diambil, tokoh-tokoh potensial mulai mempersiapkan diri dan berkomunikasi dengan PDIP.
"Kenapa kemarin pendaftaran masih sepi, karena semuanya menunggu keputusan MK soal gugatan Pilpres. Sekarang sudah mulai turun semua. Ini kan calon-calon masih mempersiapkan diri," katanya.
Danny Pomanto Tantang Andi Sudirman di Pilgub Sulsel 2024, Utusan Wali Kota Ambil Formulir di PKB
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi salah satu penantang terkuat Andi Sudirman Sulaiman di Pemilihan Gubernur Sulsel 2024.
Andi Sudirman Sulaiman menatap periode kedua di Pilgub Sulsel 2024 ini.
Adapun Danny Pomanto berpeluang naik kelas pertarungan setelah dua periode memimpin Kota Makassar.
Utusan Danny Pomanto telah mengambil formulir penjaringan bakal calon Gubernur Sulsel di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kepala daerah berlatar arsitek itu mengutus Ichal ke Kantor PKB, Jl Toddopuli Raya Utara Makassar Kamis (25/4/2024) kemarin.
PKB punya modal 8 kursi DPRD Sulsel menatap Pilgub Sulsel 2024.
Adapun syarat pengusungan pasangan calon Gubernur calon wakil gubernur minimal 17 kursi.
Danny Pomanto menunjukkan keseriusannya maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel.
Danny Pomanto menjadi orang kedua mengambil formulir di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Danny hanya mengutus orang kepercayaannya yaitu Ichal mengambil formulir di Kantor PKB, Jl Toddopuli Raya Utara, Kamis 25 April 2024.
Ichal diterima oleh Sekretaris Desk Pilkada PKB Sulsel Ismail Mangngaga.
Ichal mengatakan, terima kasih sudah diterima mengambil formulir di PKB
"Kami sangat menghormati dan menghargai proses dan mekanisme yang ditetapkan PKB," kata Ichal.
"Semua syarat dan aturan yang berlaku di PKB, kami siap penuhi," lanjut Ichal.
Sementara Ismail mengatakan, muda-mudahan pengambilan formulir akan ada berkahnya.
Pihaknya bertugas untuk menerima pendaftaran bakal Calon Gubernur dan bakal calon wakil gubernur baik secara online maupun offline.
"Semua aturan dan syarat administrasi baik bakal calon gubernur maupun bakal calon wakil gubernur harus dipastikan sesuai dengan peraturan PKB," kata Mail.
Sementara Ketua Desk Pilkada Sulsel, Zulfikar Limolang, menjelaskan desk Pilkada hanya berwenang melakukan proses di semua tahapan, penjaringan dan pemberkasan Cakada.
"Keputusan rekomendasi Cakada, menjadi wewenang DPP PKB," tutup Zulfikar.
Sebelum Danny Pomanto, Annar Salahuddin Sampetoding orang pertama mengambil formulir di PKB.
Peta Kekuatan Parpol Jelang Pilgub Sulsel 2024
Peta kekuatan partai politik berubah jelang Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024 (Pilgub Sulsel).
Partai Nasdem tampil jadi pemenang mengalahkan Golkar.
Nasdem jadi parpol penguasa DPRD Sulsel periode 2024-2029.
Di bawah komando Rusdi Masse, Nasdem meraih 17 kursi DPRD Sulsel.
Wilayah Ajatappareng yakni Sidrap, Pinrang, Enrekang jadi lumbung kursi Nasdem.
Nasdem bisa mengusung sendiri pasangan calon Gubernur calon wakil Gubernur Sulsel tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain.
Golkar jadi pemenang kedua dengan perolehan 14 kursi.
Meski kalah dari Nasdem, Taufan Pawe berhasil menambah kursi Golkar dari 13 menjadi 14 kursi.
Golkar jawara di Dapil VI, Dapil X (Tana Toraja-Toraja Utara), dan Luwu Raya.
Gerindra tampil jadi pemenang ketiga di Sulsel dengan perolehan 14 kursi.
Andi Iwan Darmawan Aras berhasil menambah kursi Gerindra dari 11 kursi menjadi 13 kursi.
Wilayah Bosowa (Bone, Soppeng, Wajo) jadi dapil kemenangan Gerindra.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) jadi pemenang keempat.
Partai berlambang Kakbah itu raih 8 kursi DPRD Sulsel.
Imam Fauzan berhasil menambah kursi PPP dari 6 kursi menjadi 8 kursi.
Kelima ditempati Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
PKB mempertahankan perolehan 8 kursi sama seperti Pemilu 2019 lalu.
PKB berhak mendudukkan kadernya jadi Wakil Ketua IV DPRD Sulsel periode 2024-2029.
Posisi keenam dan ketujuh ditempati Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Keduanya masing-masing meraih 7 kursi.
Kedelapan ditempati PDI Perjuangan.
PDI Perjuangan meraih 6 kursi, turun dua kursi dibanding Pemilu 2019 lalu.
PAN meredup di Pemilu 2024.
Partai berlambang matahari terbit itu hanya meraih 4 kursi DPRD Sulsel, turun tiga kursi dibandingkan Pemilu 2019 lalu
Terakhir ditempati Hanura yang meraih satu kursi.(*)