Pilgub Sulbar 2024

Aras Tammauni Tak Aman di Pilgub Sulbar, Prof Husain Syam dan Hamzah Hapati Calon Kuat Golkar

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Golkar Sulbar HM Aras Tammauni (tengah) belum aman, Rektor UNM Prof Husain Syam (kiri) dan politisi senior Partai Golkar Hamzah Hapati Hasan (kanan) berpotensi gunakan partai tersebut di Pilgub Sulbar 2024. Ketiganya telah mendapat surat tugas dari partai beringin.

TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Barat Aras Tammauni belum aman jelang Pemilihan Gubernur.

Aras Tammauni tak pasti mendapat rekomendasi partai Golkar maju di Pilgub Sulbar 2024.

Arasharus berebut rekomendasi DPP dengan kader senior Golkar, yakni Hamzah Hapati Hasan.

Menyakinkan DPP Golkar adalah hal yang harus dilakukan Aras jika maju bertarung di pilkada serentak mendatang.

Selain Hamzah, figur eksternal Prof Dr Husain Syam juga sedang dilirik Golkar.

Husain Syam mendapat surat sama dari Partai Golkar, yakni surat penugasan bernomor Sprint 1369/DPP/GOLKAR/III/2024 pada tanggal 21 Maret 2024.

Prof  Husain Syam, Rektor Rektor Universitas Negeri Makassar yang saat ini dirundung masalah baru.

Wakil Ketua Partai Golkar Sulbar Usman Suhuriah mengatakan tokoh-tokoh yang mendapat penugasan dari DPP Golkar adalah tokoh yang dianggap layak menerima dukungan partai.

Wakil Ketua DPRD Sulbar itu menambahkan, untuk menentukan kebijakan agenda Pilkada serentak 2024 di Sulbar dan penugasan partai terhadap tokoh-tokoh di daerah sepenuhnya kewenangan DPP Golkar.

"Tokoh tersebut dianggap layak untuk menerima dukungan partai Golkar," jelas Ketua Bappilu Golkar Sulbar belum lama ini.

Penugasan DPP Golkar kata Usman itu semacam preparasi, agar tokoh yang mendapat tugas melakukan langkah serius agar mendapatkan dukungan masyarakat sebesar-besarnya.

"Kebijakan ini tentu akan tiba pada penetapan rekomendasi yang dinilai lebih layak untuk diusung oleh partai," jelas mantan Ketua KPU Sulbar ini.

Kebijakan DPP Golkar dimungkinkan oleh partai untuk melihat kinerja tokoh mana lebih progresif. Jadi preparasi sebelum muncul keputusan DPP yang mana kelak hanya mendukung satu pasangan calon.

"Sebagai kader partai di daerah, sudah pasti semua ‘sami’na wa atho'na na’ (dengar dan taati)," tegas Usman.

Aras Tammauni Maju Pilgub Sulbar Searah Komitmen Kader

Halaman
1234

Berita Terkini