TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Sopir angkutan umum pete-pete di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan di tengah ancaman kesulitan.
Semakin hari, pendapatan mereka semakin menurun.
Ditambah perekonomian di daerah juga tengah merosot.
Inilah yang dirasakan sopir pete-pete bernama Ambo Esso (50).
Ambo Asse sehari-harinya melayani trayek Ujung Loe ke Bulukumba.
Ia mengaku setiap hari penumpang yang ia dapat makin berkurang.
Apalagi saat ini masyarakat punya banyak pilihan angkutan.
Sementara jumlah kebutuhan semakin meningkat.
Ambo Esso menceritakan bahwa kondisi sulit ia rasakan bersama rekan-rekannya sesama sopir.
Mereka hanya mampu peroleh Rp30 ribu per hari.
Sebelum covid-19 lalu, Ambo Esso mampu mengantongi Rp150 ribu per hari.
"Sekarang paling banyak Rp30 ribu per hari," katanya, Rabu (3/4/2024).
Ia mengaku pendapatan per hari itu hanya cukup beli bahan bakar minyak (BBM).
Belum untuk biaya hidup lainnya, termasuk kebutuhan dua anaknya.
Ambo Esso tulang punggung satu-satunya di rumah.
Baca juga: Kisah Pilu Mulkan, dari Kesedihan hingga Kebahagiaan, Dipuji Anak sebelum Meninggal di Karebosi