Andi Kaswadi menyebutkan, mestinya DPD I Golkar Sulsel di bawah komando Taufan Pawe meminta pertimbangan kepada DPD II Golkar Soppeng, sebelum mengambil keputusan.
Apalagi, sebagai Ketua Golkar Soppeng, Andi Kaswadi paham betul terkait wilayahnya dan tokoh-tokoh yang berpotensi bakal didorong.
"Saya sangat menyesalkan itu. Bukan cuma sekali, tapi seribu kali penyesalan. Saya ini benteng terkahir Partai Golkar. Saya ini tidak mau ada orang-orang yang seenaknya memanfaatkan Partai Golkar. Bagi saya, kurang ajar namanya itu," ungkapnya.
"Ukurannya kan DPD II? Kita sebagai tuan rumah, tiba-tiba ada kejadian seperti itu, lantas kita tidak tahu. Ini kan harga diri," lanjutnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan DPD I sama sekali tidak punya hak mengusulkan nama-nama figur calon kepala daerah tanpa meminta mekanisme yang ada di DPD II.
"Ini bukan tukang sapu yang mau diusulkan jadi cleaning service, tapi ini adalah kepala daerah yang bertanggung jawab yang mana nantinya diberi kepercayaan. Jangan merusak nama Partai Golkar dan semua orang, jangan coba-coba memanfaatkan Partai Golkar. Bagi saya itu kurang ajar dan saya siap lawan," tandasnya.(*)