Pemilu 2024

KPU Minta Ditunjukkan Bukti, Grace Singgung Penggiringan Opini Soal Suara PSI Melonjak Drastis

Editor: Muh Hasim Arfah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua KPU Hasyim Asy'ari (tengah) bersama Anggota KPU August Mellaz (kiri) dan Anggota KPU Yulianto Sudrajat (kanan) bersiap memberikan keterangan saat konferensi pers perkembangan pemilu Tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (27/2/2024). Dalam keterangannya, KPU telah menggelar pemungutan suara ulang (PSU), pemungutan suara lanjutan (PSL) dan pemungutan suara susulan (PSS) sebanyak 1.113 TPS serta KPU akan menggelar pemungutan suara ulang di Kuala Lumpur, Malaysia dengan metode kotak suara keliling (KSK) dan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang akan diselenggarakan pada 9 dan 10 Maret 2024.

Kata Idham, sejatinya siapapun di negara ini berhak untuk menyampaikan komentar, namun, hal itu harus dilandasi pada bukti. 

"Ya siapapun bisa berkomentar di dalam negara demokrasi siapapun bisa berkomentar, komentar yang baik adalah komentar yang dilandasi pada fakta ataupun data," kata Idham.

Kata dia, untuk KPU RI melalui aplikasi Sirekap selalu menampilkan bukti berupa foto data formulir model C.

Dimana, formulir itu menampilkan perolehan suara dari masyarakat yang didapat baik dari KPPS maupun PPLN. 

"Sirekap data yang dipublikasi di Sirekap itu selalu disematkan foto formulir C hasil Plano, oleh karena itu saya ingin mengajak kepada para pengakses Sirekap tidak hanya melihat data numeriknya saja tetapi mohon lihat foto formulir model C hasil Plano nya," kata dia.

Idham lantas turut meminta kepada publik, untuk sedianya melihat foto formulir model C itu jika sedang mengakses Sirekap atau website real count KPU.

Dengan begitu, publik kata dia, bisa melihat secara pasti ada atau tidaknya perbedaan antara angka numerik di Sirekap dengan yang ada di formulir model C. 

"Apakah antara data perolehan suara peserta pemilu yang ada di dalam formulir model C hasil Plano dengan data numerik sirekapnya akurat atau tidak," tukas Idham.

Diketahui hasil quick count sejumlah lembaga survei menunjukkan suara PSI di bawah 4 persen di Pileg 2024. Diantaranya Indikator Politik Indonesia melaporkan PSI hanya memperoleh suara 2,66 persen. Sementara itu hasil Sirekap pada Sabtu malam dengan data 65,77 persen. Perolehan suara untuk PSI sudah sebanyak 2.402.639 atau 3,13 persen suara sah nasional.

Dalam laporan yang diambil dari Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) AS di Washington, D.C dan Chicago, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) unggul perolehan suara atas Partai NasDem, PKB, Gerindra hingga Golkar. Tercatat oleh PPLN Washington D.C, PSI mendapatkan perolehan 134 suara, lalu Partai Golkar 39 suara, sedangkan Gerindra 64 suara.

Sementara itu perolehan suara partai NasDem 39 suara, lalu Partai Demokrat 29 suara. 

Lanjut untuk catatan laporan PPLN Chicago, PSI mendapatkan 149 suara. Sedangkan Gerindra 41 suara, Golkar 47 suara. Kemudian untuk perolehan suara NasDem 40 suara, dan Demokrat 28 suara.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menilai penambahan dan pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal yang wajar. Adapun Grace mengatakan itu seusai sejumlah sorotan terhadap penambahan suara partainya yang mendekati 4 persen pada proses rekapitulasi.

"Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut," kata Grace.

Grace pun mempertanyakan kenapa hanya PSI yang menjadi sorotan. 

Halaman
123

Berita Terkini