*57 Petugas Pemilu Meninggal
TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA-Pesta demokrasi tahun ini menyisakan duka bagi keluarga petugas yang mengawal pemilihan umum atau Pemilu 2024.
Termasuk keluarga Syamsudin, di Jakarta Selatan.
Syamsudin yang merupakan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) itu meninggal sehari sebelum proses pemungutan suara.
Awalnya, Syamsudin yang juga merupakan Ketua RT 10 RW 03 Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan itu diketahui sempat sakit saat tengah memasang tenda TPS 036 pada Selasa (13/2). "Anggota KPPS pada saat memasang tenda meriang, dikerokin," kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela, Sabtu (17/2).
Saat itu, kata Anggiat, Syamsudin diberi perawatan hingga akhirnya pria 57 tahun itu meninggal di rumahnya.
Dari hasil keterangan saksi-saksi yang ada, kata Anggiat, diduga Syamsudin memang sudah memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
"Menurut info meninggal di rumah. Kemungkinan sudah ada sakitnya," ungkapnya.
Bukan hanya keluarga Syamsudin yang berduka.
Suasana duka juga menyelimuti keluarga AJ (24), petugas KPPS yang meninggal usai mengalami kecelakaan saat mengantarkan logistik Pemilu.
Insiden kecelakaan itu terjadi pada Kamis (15/2) sekira pukul 04.30 WIB.
Korban saat itu diduga kelelahan saat mengantarkan logistik dari TPS 66 Kebon Kacang ke GOR Tanah Abang.
"Kejadian karena faktor kelelahan. Jadi saat mengendarai motor kurang fokus menabrak trotoar, kecelakan tunggal. Saat itu jalan sepi, karena itu juga karena mempertimbangkan transportasi atau jalan sepi yang mengantar logistik jam-jam segitu," kata Ketua KPU Kota Jakarta Pusat, Efniadiansyah saat dihubungi, Sabtu (17/2).
Efni mengatakan pihaknya sebenarnya sudah memberi imbauan kepada semua petugas KPPS agar mengutamakan keselamatan saat bertugas.
"Mungkin, karena faktor satu kelelahan maka hilang konsentrasi. Kedua, pengin cepat-cepat menyelesaikan itu semua. Padahal sebelumnya saya sudah mengimbau tetap mengutamakan keselamatan," ucapnya.