Sementara itu, CSIS menurut hasil survei terbaru yang dirilis oleh CSIS, elektabilitas Prabowo-Gibran juga unggul ketimbang dua paslon lainnya.
Pasangan ini unggul jauh dengan meraih 43,7 persen suara.
Namun, berbeda dengan hasil survei Indikator, Anies-Cak Imin justru berada di peringkat kedua dengan elektabilitas 26,1 persen dan unggul dari Ganjar-Mahfud yang hanya meraih 19,4 persen.
"Tingkat elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin 26,1 persen, Prabowo-Gibran 43,7 persen, dan Ganjar-Mahfud 19,4 persen," demikian rilis survei CSIS yang disiarkan di YouTube CSIS dikutip Kamis (28/12/2023).
Hanya saja, masih ada 6,4 persen responden yang masih merahasiakan pilihannya dan 4,5 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu.
Sementara berkaca dari peta elektabilitas tiap provinsi, Prabowo-Gibran unggul di semua provinsi besar.
Mereka hanya kalah di Jateng dan Yogyakarta dari pasangan Ganjar-Mahfud.
Sedangkan Anies-Muhaimin atau AMIN unggul di tiga provinsi yaitu Jakarta, Sumatera, dan Banten.
Adapun survei CSIS ini dilakukan pada 13-18 Desember 2023 dengan metode wawancara tatap muka terhadap 1.300 responden.
Margin of error survei ini kurang lebih 2,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Indikator Politik
Survei dilakukan Indikator Politik pada 23-24 Desember 2023 terhadap 1.217 responden, elektabilitas Prabowo-Gibran masih unggul ketimbang dua paslon lainnya.
Mereka meraih 46,7 persen dan terpaut jauh dengan elektabilitas Ganjar-Mahfud yang membuntuti dengan raihan 24,5 persen suara.
Sementara Anies-Cak Imin berada di peringkat ketiga dengan raihan 21 persen suara.
Kendati demikian, Indikator masih mencatat ada 7,8 persen suara masih belum memberikan jawaban terkait pilihan capres-cawapres.