Data ini juga mengkonfirmasi temuan riset yang sudah ada sebelumnya, bahwa memang saat ini terjadi demorcatic regration atau regresi demokrasi."
Arya menuturkan, pada penelitian sebelumnya, yang dilakukan pada 2018 hasil kepuasan publik terhadap demokrasi berhasil melesat keangka 68,5 persen.
Tapi empat tahun kemudian (2022) itu turun menjadi 63,8 % .
Jadi memang ini menemukan dan mengkonfirmasi bahwa terjadi penurunan dukungan publik pada demokrasi.
Menurut Arya, penyebab menurunnya kepuasan publik terhadap iklim demokrasi di Indonesia itu lantaran praktik-praktik kebijakan politik yang dijalankan tidak disukai oleh publik.
Juga merosotnya hak-hak dalam esensi praktik-praktik demokrasi yang dilakukan oleh para pemangku kebijakan saat ini.
Senada dengan hasil riset CSIS tersebut, direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid menyebut demokrasi di Indonesia memang mengalami kemunduran dalam beberapa tahun terakhir.
kualitas demokrasinya mengalami kemerosotan. Bahkan dalam 14 tahun terakhir memang kualitas demokrasi Indonesia, dianggap berada pada titik yang paling rendah," papar dia.
Dua puluh satu tahun setelah reformasi, peneliti politik Edward Aspinall dan Marcus Mietzner dari Australian National University di Canberra, Australia, mengatakan demokrasi Indonesia berada pada titik terendahnya.
Salah satu penyebabnya adalah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Kerapkali Jokowi menyuarakan komitmennya dalam menjaga demokrasi.
Namun pada kenyataannya, banyak kebijakan serta tindakan pemerintah yang represif dan anti-demokrasi dihasilkan di bawah kepemimpinannya.
Dinasti dan Oligarki Kian Menjadi
Time edisi 27 Oktober 2023, Koh Ewe menulis; Ketika Joko Widodo dilantik sebagai Presiden ke tujuh Indonesia pada tahun 2014 optimisme seputar keadaan démokrasi di negara ini tampak mencapai puncaknya.
Namun seiring dengan berlalunya dekade pemerintahan Jokowi, ia mungkin akan lebih dikenang karena mengantarkan era baru kemunduran demokrasi.
Bahkan inisiatif puncaknya, yang dimaksudkan sebagai monumen besar warisannya—pembangunan ibu kota baru yang disebut Nusantara, untuk menggantikan ibu kota yang ada di Jakarta yang akan dimulai pada tahun depan—tampaknya merupakan perwujudan dari kemunduran tersebut.