TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar rutin melakukan pengerukan drainase untuk mencegah terjadinya penyumbatan.
Hal ini juga menjadi langkah dini Dinas PU untuk mencegah terjadinya banjir.
Kepala Dinas PU Makassar, Zuhaelsi Zubir mengatakan, pengerukan dilakukan sejak awal tahun.
Pengerukan drainase dilakukan tiap akhir pekan. Utamanya wilayah-wilayah rawan banjir.
Misalnya di Antang, Paccerakkang, Biringkanaya hingga Tamalate.
Pihaknya suah berkoordinasi dengan camat hingga lurah terkait titik- titik yang butuh penanganan.
Pengerukan drainase yang membutuhkan alat berat akan dieksekusi oleh Satgas PU, sementara pengerukan biasa oleh Satgas kecamatan
"Kami minta mereka supaya mengusulkan lokasi titik pengerukan yang butuh alat berat dari PU," ucap Zuhaelsi Zubir, Selasa (24/10/2023).
Selain pengerukan, Dinas PU juga melakukan rehabilitasi dan pembangunan drainase.
Progresnya sudah capai 78,37 persen, diharapkan proyek drainase ini bisa rampung hingga akhir tahun.
Dinas PU menggelontorkan anggaran sebesar Rp119 miliar untuk penanganan drainase.
Mulai dari pengerukan, rehabilitasi, pembangunan drainase hingga insentif satgas.
"Kami harap drainase bisa selesai sesuai target, paling tidak bisa mengurangi keparahan saat terjadi banjir," harapnya
Sebelumnya, Kepala Bidang Drainase dan SDA Dinas PU, Nurhidayat menyampaikan, anggaran Rp119 miliar terdiri dari pembangunan drainase lingkungan sebesar Rp28,3 miliar, rehabilitasi Rp26 miliar.
Selanjutnya,pemeliharaan drainase Rp28,8 miliar, lebihnya untuk insentif satgas sebanyak 480 orang dan operasional armada. (*)