Karenanya, kabupaten atau kota, provinsi dan pusat mesti tersinkronisasi. Agar proyek ini bisa jalan.
“Kalau pusat saja selesai saluran airnya, penampungan airnya, yang bisa mengaliri seribu liter per detik atau 600 liter per detik,” katanya.
“Tidak disalurkan ke rayakat sama saja bohong. Oleh karena itu kontrak kerja pemprov dan pemkot harus konsisten dan konsekuen menganggarkan dananya,” terangnya.
Ia menyebut proyek ini akan memulai kontrak kerja Juli nanti. Ditargetkan selesai akhir 2024.
“Sebelum Pak Jokowi selesai,” katanya.(*)