Begitu pula dengan penurunan Non Revenue Water (NRW) atau tingkat kehilangan air.
Kata Beni Iskandar, target tingkat kehilangan air di RKP PDAM Makassar yakni 47 persen
"Tingkat kehilangan air kalau target RKP di 2022 itu di 47 persen dan capaian direksi dari 54 persen sekarang tinggal 49 persen. Jadi 2023 kita target ada penurunan sekitar 5 persen karena menurunkan NRW tidak segampang apa yang kira-kira analoginya orang," ungkapnya.
Sedangkan terkait pengamanan sumber air baku, kata Beni, pihaknya akan melakukan pemeliharaan air baku dengan memperkuat laboratorium PDAM Kota Makassar.
"Pemeliharaan air baku, tentu kita harus memperkuat laboratorium PDAM Makassar menghindari distribusi itu terdampak bakteri e-coli," tutupnya.
Baca juga: 11 Saksi Dimintai Keterangan pada Kasus PDAM Sinjai
Baca juga: Pemkab Wajo dan DPRD Wajo Tandatangani Ranperda Penyertaan Modal PDAM Tirta Danau Tempe
Sementara itu, Wali Kota Danny Pomanto memuji kinerja direksi Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Makassar.
Danny menilai, PDAM telah memperlihatkan progres kinerja yang baik dalam kurun waktu beberapa bulan.
Terkait utang misalnya, PDAM telah berupaya melunasi utang warisan direksi sebelumnya yang nilanya capai Rp46 miliar.
"PDAM sudah memiliki progres yang baik, contoh utang kita sisa Rp5,9 miliar dari 40an lebih yang diwariskan direksi lama," ucap Danny Pomanto saat membuka rakor.
Meski memuji kinerja PDAM, Danny juga memberikan beberapa catatan penting yang menjadi tugas PDAM.
Mulai dari peningkatan cakupan pelayanan air bersih hingga menurunkan tingkat kebocoran air.
"Kebocoran air harusnya di bawah 20 persen dan coverage area atau cakupan layanan air bersih harus 85 persen, nah sekarang baru 68 persen," kata Danny Pomanto.
Termasuk mengamankan sumber-sumber air PDAM Makassar.
Seperti saat ini, tingkat kekeruhan air cukup tinggi karena longsor akibat cuaca buruk.
"Saya berharap coverage (cakupan pelayanan) air tambah besar, tingkat kebocoran air tambah kecil, utang dilunasi, dan pengamanan air jelas," tegasnya.(*)