TRIBUN-TIMUR.COM - Makassar memecahkan rekor berpakaian adat terbanyak dalam satu moment. Sedikitnya 300-an ribu warga Makassar serempat berpakaian adat, sebagian besar memakai Baju Bodo, di Makassar, Rabu (9/11/2022).
Itu dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-415 Makassar, yang diperingati setiap tanggal 9 November 2022.
Orang tua berburu baju adat di jasa penyewaan baju tradisional sejak Senin (7/11/2022).
Hampir semua tempat penyewaan baju adat di Makassar dan Gowa ludes diborong warga Makassar.
Seluruh murid SD dan siswa SMP kompak memakai baju adat, kemarin. Para guru juga demikian. Pun, pegawai pemerintah kota (pemkot).
Perusahaan, utamanya BUMN, juga kebanyakan mengimbau karyawan dan pegawainya mengenakan pakaian adat di moment HUT Kota Makassar.
Catatan Tribun Timur, murid sekolah dasar di Makassar mencapai 133 ribu lebih, siswa SM sebanyak 54 ribu lebih, ditambah guru sekitar 17 ribu, dan ASN di kisaran 11 ribu.
Dari jumlah itu saja sudah mencapai 270 ribu lebih. Jumlah itu belum termasuk karyawan BUMN dan karyawan swasta.
Jalan raya di Makassar, pagi hingga siang, kemarin dipadati orang berpakaian adat.
Sejauh ini, Rektor Museum Rekor Indonesia (MuRI) untuk orang berpakaian adat oleh Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Rekor itu dicatat MuRi di nomor 10661 atas nama Pemerintah Kabupaten Kutai Barat tertanggal 5 November 2022. Tapi ini khusus untuk Rekor Pemakaian Topi Seraung, topi khas Kutai. Orang yang terlibat tercatat mencapai 11.553.
Jumlah itu jauh di bawah total orang yang terlibat memakai baju adat di Makassar, kemarin.
MuRI juga mencatat Pawai Budaya Budaya Nusantara bertema “Bersatu Lebih Erat, Bersama Lebih Harmoni” sebagai rekor dengan nomor 10666. Rekor ini tercatat atas nama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) tertanggal 6 November 2022. Dalam kegiatan ini, BNPT RT melibatkan 7.000 orang dari 115 komunitas.
Pemakaian Rok Tauri di Mimika Papua pada 6 September 2019 juga dicatat MuRI sebagai rekor dengan nomor 9155 dan Bupati Mimika Ultinus Omaleng SE MH dan Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto SIK MH sebagai rekorisnya.
Saat itu, dilibatka 4.562 pelajar dan 2.315 penari yanga memakai Touri, rok tradisional Papua.