TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pada 2000 lalu, seorang dokter spesialis bedah ortopedi pertama di Sulawesi Selatan, Prof Chairuddin Rasjad menerbitkan buku Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi.
Dua puluh satu tahun berlalu, buku tersebut sudah cetak ulang beberapa kali, buku Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi masih menjadi pegangan mahasiswa kedokteran.
Bahkan, buku tersebut dibahas pada acara bincang kampus yang digelar secara virtual oleh Tribun Timur, pada Selasa (28/12/2021).
Para mahasiswa Prof Chairuddin Rasjad yang kini malang melintang di dunia kedokteran pun memberikan kesaksian terhadap kerja keras dan jasa-jasa Prof Chairuddin di dunia kedokteran.
Mantan Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Idrus A Paturusi mengatakan, Prof Chairuddin selain seorang guru, juga adalah panutan.
"Beliau adalah dokter ortopedi ke 25 di Indonesia, dan yang pertama di Sulawesi Selatan. Beliau sebagai guru dan panutan, beliau guru saya," katanya.
Prof Chairuddin Rasjid adalah lulusan Fakultas Kedokteran Unhas pada 1966 lalu.
Lalu melanjutkan pendidikan spesialis bedah ortopedi di Universitas Indonesia pada 1970.
Bahkan, gelar Ph.D beliau diperoleh dari University of Japan.
Hal itu pulalah yang membangun jejaring Prof Chairuddin dengan sejumlah guru besar yang ada di negeri Sakura itu dan menjadi pintu masuk sejumlah mahasiswa asal Unhas untuk belajar lebih lanjut.
Lebih lanjut, Idrus A Paturusi menyebutkan, karya Prof Chairuddin Rasjad telah banyak digunakan di fakultas kedokteran.
"Buku beliau adalah pegangan utama dan sudah banyak digunakan di fakultas-fakultas kedokteran. Apalagi kalau dia mau ambil pendidikan orto(pedi)," katanya.
Sementara Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa, Marhaen Hardjo yang juga merupakan mahasiswa Prof Chairuddin bahwa karya beliau sangat monumental di dunia bedah ortopedi.
Meskipun disebutkan sebagai buku pengantar, Marhaen menyebutkan bahwa isi buku tersebut lebih dari sekadar pengantar ilmu bedah ortopedi.
"Isinya sudah lebih dari pengantar. Itulah kesederhanaannya (Chairuddin). Walaupun karya ini sangat dalam untuk dipelajari tapi beliau mengatakan ini adalah pengantar. Karena beliau sadar bahwa ilmu ortopedi itu berkembang," katanya.