PLN UIP Sulawesi Tanam 7.000 Bibit Mangrove di Pesisir Tamalatea Jeneponto

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PLN - Sebanyak 7.000 bibit mangrove jenis Avicennia (Api-api) ditanam PLN UIP Sulawesi bersama warga di lahan seluas 2,7 ha, yang dibuka dan dilaksanakan secara resmi pada Kamis (31/7), di kawasan pesisir pantai Kelurahan Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi kembali menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui penanaman 7.000 bibit  mangrove jenis Avicennia (Api-api) di lahan seluas 2,7 ha, yang dibuka dan dilaksanakan secara resmi pada Kamis (31/7), di kawasan pesisir pantai Kelurahan Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. 

Kegiatan yang dilaksanakan secara seremonial ini sekaligus untuk memperingati Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada tanggal 26 Juli 2025.

Pelaksanaan penanaman Mangrove ini mendapat respon positif dari jajaran Pemerintah Daerah yang juga turut berpartisipasi dalam penanaman bibit, diantaranya perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jeneponto, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Lurah Tonrokassi Timur.

Turut berpartisipasi juga masyarakat setempat yang sangat antusias berkontribusi dalam penanaman bibit mangrove, dan Tim Layanan Kehutanan Mayarakat (TLKM) yang menjadi penanggung jawab program.

Lurah Tonrokassi Timur, Abdu. DL. SE., menyampaikan apresiasi kepada PLN atas inisiatif yang dinilai tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakatnya.

“Kami ucapkan terima kasih sebesar besarnya atas perhatian PLN yang memberikan kontribusi besar dalam keberlanjutan wilayah kami, yang kami tidak tahu hal buruk apa yang bisa saja terjadi nanti. Maka dari itu penanaman Mangrove ini adalah warisan dan persembahan terbaik dari PLN untuk masyarakat Jeneponto yang dampak positifnya dapat dirasakan dalam jangka panjang. Sebagai bentuk apresiasi, kami mendukung penuh segala bentuk pekerjaan PLN, termasuk pembangunan SUTT 150 kV Punagaya – Bantaeng.” tuturnya

General Manager PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi menjelaskan bahwa program ini adalah murni inisiasi PLN untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.

“Melalui Program TJSL penanaman Mangrove yang berjumlah 7.000 bibit ini, kami harap dapat memberikan dampak nyata di masa mendatang untuk mencegah dampak abrasi, jadi ketika gelombang laut sedang tinggi tidak langsung menerjang area pemukiman, selain itu juga untuk mendukung keanekaragaman hayati, terutama flora dan fauna pesisir.” jelas Wisnu.

Ia melanjutkan bahwa pemilihan lokasi penanaman Mangrove ini didasarkan pada posisinya yang dilintasi jalur Transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Punagaya – Bantaeng, dan memohon dukungan para stakeholders dalam mendukung kelancaran pengerjaan proyek.

“Kebetulan lokasi ini dilintasi oleh jalur transmisi SUTT 150 kV Punagaya – Bantaeng, maka dari itu kami mohon dukungan dan kerja sama dari Masyarakat serta Pemerintah daerah untuk menunjang kelancaran proyek ini. Semoga pembangunannya lancar, sehingga listrik yang semakin andal bisa segera dirasakan Masyarakat Jeneponto.” tutupnya 

Melalui kolaborasi antara Pemerintah, masyarakat, dan komunitas, PLN UIP Sulawesi berharap program penanaman mangrove ini dapat menjadi langkah awal menuju kawasan pesisir Jeneponto yang lebih tangguh, hijau, dan berdaya saing secara lingkungan maupun sosial.(*)

Berita Terkini