CITIZEN REPORT

Problematika Muslim dalam Pandemi Covid-19 Jadi Bahasan Simposium Asia Tenggara

Penulis: CitizenReporter
Editor: Jumadi Mappanganro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dosen Hukum Tata Negara Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Dr Syamsuddin Radjab SH MH

Terjadi pula penolakan masyarakat dalam pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Hingga kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan seperti pakai masker, selalu cuci tangan dan menjaga jarak fisik.

Bahkan kini marak terjadi penolakan test Covid-19 dalam situasi Covid-19 hingga pengambilan paksa mayat di rumah sakit di beberapa daerah Indonesia akibat ‘ketidakpercayaan; masyarakat bahwa jenazah tersebut terjangkit Covid-19.

Beberapa data memang terjadi demikian adanya. Menurut saya, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 bias.

Misalnya, soal pelarangan mudik dan/atau pulang kampung saat Idul Fitri sehingga menimbulkan mis-persepsi masyarakat terutama umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah Idul Fitri di kampung halamannya.

Begitu juga dengan ketidak-tegasan pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan pelaksanaan PSBB sehingga masyarakat/umat Islam berusaha dengan cara apapun
termasuk upaya pemalsuan dokumen demi dan untuk kembali ke kampung atau urusan lainnya.

Saya juga menyampaikan terjadinya pemberian bantuan sosial pemerintah yang tidak tepat sasaran dan ketidaktepatan data penerima baik yang dilaksanakan oleh Kementerian Sosial, Kementerian Pedesaan/Daerah Tertinggal serta pemerintah daerah.

Pun perihal kebijakan kenormalan baru yang saat ini berlangsung tanpa menimbang syarat yang ditentukan oleh WHO sehingga angka kurva terinfeksi dan kematian semakin tinggi beberapa hari terakhir.

Karena itu saya berharap, ada hikmah dibalik pandemi Covid-19 ini.

Peristiwa Covid-19 menjadi tanda kekuasaan Allah SWT atas segala kehendak-Nya karena faktanya manusia tidak memiliki kekuataan apapun dalam menghadapi suatu keadaan dan hanya kepasrahan kepada Allah SWT.

Tapi selain itu, saya yakin Allah memberikan akal pikiran guna menjadi alat solusi dari suatu keadaan yang sulit tersebut.

Dengan ilmu pngetahuan dan teknologi manusia dapat mengatasi wabah/bencana dengan ditemukannya vaksin untuk mengobati penyakit yang sedang melanda suatu wilayah.

Semakin menguatkan rasa keimanan kepada Allah SWT dan memaksimalisasi kekuatan pikiran manusia sebagai modal dasar dalam kehidupan yang diberikan kepada segala umat manusia. (*)

Berita Terkini