Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

HUT 80 Indonesia

Semangat 17-an di SD Inpres Baraya I: Ajang Bangun Karakter Tahan Banting Anak

perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia di SD Inpres Baraya I, Makassar, 14–17 Agustus 2025.

Editor: Muh Hasim Arfah
dok khadijah gafar
RAYAKAN KEMERDEKAAN- Perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia di SD Inpres Baraya I, Makassar, Minggu, 17 Agustus 2025. Dalam beberapa momen perlombaan, terlihat anak-anak yang sempat terjatuh atau gagal tetap diberi kesempatan untuk menyelesaikan tantangan.  

Khadijah Gafar

melaporkan dari Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR– Suasana riuh penuh semangat mewarnai perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia di SD Inpres Baraya I, Makassar, 14–17 Agustus 2025.

Hari Kemerdekaan 17 Agustus adalah hari nasional Indonesia yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus untuk mengenang proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945.

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs Mohammad Hatta, atas nama bangsa Indonesia, membacakan Teks Proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. 

Peristiwa itu menandai lahirnya Indonesia sebagai negara merdeka setelah berabad-abad dijajah, terutama oleh Belanda dan sempat diduduki Jepang.

Sejak saat itu, setiap tahun masyarakat Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI dengan berbagai kegiatan, antara lain: upacara bendera di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, hingga sekolah.

Kemudian, pidato kenegaraan Presiden RI sehari sebelumnya (16 Agustus) di DPR/MPR.

Baca juga: Bupati Barru Andi Ina Pimpin Upacara HUT RI ke-80 di Barru, 485 Napi Terima Remisi

Selanjutnya adalah lomba rakyat seperti panjat pinang, balap karung, tarik tambang, makan kerupuk, dan permainan tradisional lain.

Terakhir, kegiatan sosial dan budaya yang menumbuhkan semangat persatuan dan nasionalisme.

Berbagai perlombaan tradisional seperti lari kelereng, makan biskuit, hingga joget balon digelar bukan sekadar untuk memeriahkan momen kemerdekaan, melainkan juga untuk membangun karakter daya juang anak.

Dalam beberapa momen perlombaan, terlihat anak-anak yang sempat terjatuh atau gagal tetap diberi kesempatan untuk menyelesaikan tantangan. 

Dukungan panitia dan teman-temannya membuat mereka kembali bersemangat hingga mencapai garis akhir.

Metode ini, menurut sekolah, sejalan dengan penelitian psikolog Angela Duckworth dari University of Pennsylvania yang memperkenalkan konsep Grit—kombinasi antara ketekunan dan semangat untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Grit diyakini sebagai faktor keberhasilan yang lebih kuat dibanding IQ, bakat, maupun latar belakang sosial ekonomi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved