Diduga Hina Profesi Guru dengan Kata 'Kerbau' Warganet Minta Maaf Dihadapan PGRI Pangkep

Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali
Editor: Syamsul Bahri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKAJENE-Seorang warganet @Kelvin Carepa alias Muhammad Ilyas meminta maaf kepada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pangkep, usai melakukan cuitan yang dinilai menghina profesi guru dengan menulis "Guru matee pecat saja itu guru kerbau".

Kelvin Carepa menulis komentar pada grup di media sosial saat mengomentari sebuah berita yang diposting anggota grup lainnya, dugaan siswa yang dipukul gurunya di SMP 1 Bungoro Pangkep.

YOSS Bantah Kepemilikan Mattoanging Berpindah Tangan ke Pemprov Sulsel

Pemprov Sulbar Susun Nomenklatur Baru, Pengadaan Barang dan Jasa Bakal Berdiri Sendiri

Hasil Chinese Taipei Open 2019-5 Wakil Indonesia Sudah Lolos ke Babak ke-2,Jadwal Fajar/Rian Tanding

Kemarau, PDAM Makassar Ungkap Debit Air Selatan Kota Berkurang

Unismuh Makassar Raih Prestasi di Pekan Seni Mahasiswa Muhammadiyah

Selain menulis kata "Kerbau" Kelvin juga sempat menulis kata "Anjing" pada kolom komentarnya.

"Sudah ketemu tadi sama yang bersangkutan dan diangagp selesai, kira-kira pukul 09.30 Wita di SMA 11 Pangkep," kata Ketua PGRI Pangkep, H Muhammad Akbar Parollei kepada TribunPangkep.com, Rabu (4/9/2019).

Akbar menambahkan, yang bersangkutan menyesal dan minta maaf pada seluruh guru di Kabupaten Pangkep khususnya di SMP 1 Bungoro.

"Atas nama pribadi dia menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi kembali perkataanya," ujar Akbar.

Akbar menyebut, persoalan ini sebenarnya akan dilaporkan PGRI Pangkep ke Polres, tetapi atas diskusi bersama lebih baik kita saling memaafkan.

"Sebenarnya kemarin teman-teman guru mau laporkan oknum itu, atas pencemaran institusi, tetapi karena pertimbangan, lebih baik kita maafkan saja, berdamai dan kita anggap selesai," jelas Akbar.

Seorang warganet @Kelvin Carepa alias Muhammad Ilyas meminta maaf kepada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pangkep, usai melakukan cuitan yang dinilai menghina profesi guru di SMA 11 Pangkep, Rabu (4/9/2019). (Dok. PGRI Pangkep)

Akbar juga menjelaskan, terkait dugaan pemukulan siswa yang dilakukan guru SMP 1 Bungoro tersebut.

Akbar menyebut, dari kronologinya di SMP 1 Bungoro, guru itu tidak memukul siswanya.

"Hanya karena menurut informasi disuruh salat itu siswa, tetapi tidak digubris dan karakter guru ini memang penyabar," jelas Akbar.

Lanjut Akbar, hanya siswa tersebut yang melaporkan yang tidak sesuai kepada orang tuanya.

"Makanya laporan polisi dihentikan dan tidak ada bukti visum," pungkasnya.

Laporan Wartawan TribunPangkep.com, @munjidirgaghazali.

Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Halaman
12

Berita Terkini