TRIBUN-SIDRAP.COM, MARITENGAE - Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap), Dollah Mando, menghadiri panen raya pada demontration plot (demplot) pupuk nonsubsidi PT Pupuk Kaltim, Senin (5/8/2019) siang.
Kegiatan tersebut kerjasama dengan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKPP) Kabupaten Sidrap,.
Job Fair 2019 Poltekpar Makassar, Fresh Guardiate Bisa Langsung Kerja
Debu Beterbangan di Jl Beton II Takalar, Ini Jumlah Anggarannya
IRRI Dukung Kementan Atasi Stunting & Perubahan Iklim via Kerjasama Pemuliaan Tanaman Padi Spesifik
Boyong Keluarga ke Mattoangin, Pengurus IP3 Balang Caddi Pangkep Takbir Siap Dukung Langsung PSM
Mengukur Bisa Tidaknya Ahok Gantikan Jokowi di Pilpres 2024 Jika Diusung PDIP, Risma dan Ganjar?
Lokasi demplot, atau lahan percontohan itu terletak di belakang BPP Sereang, Kecamatan Maritengae, Kabupaten Sidrap, Sulsel.
Luas demplot 1,5 hektar, digarap menggunakan varietas Inpari-42, dan dikelola oleh Kelompok Tani Serayu I.
Panen raya dihadiri Kasdim 1420 Mayor Inf Sudirman SS, Kadis PKPP Sidrap, H Azis Damis, Kepala Loka Penelitian (Lolit) Tungro Lanrang, Fauziah Tamrin Ladja, Perwakilan PT Pupuk Kaltim, Rangga Putra.
Tampak pula unsur KTNA, Gapoktan, kelompok tani, penyuluh dan para Kepala BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) se Kabupaten Sidrap.
Berdasarkan perhitungan hasil ubinan, produksi padi diperkirakan sekitar 10 ton per hektar.
"Sebenarnya itu belum optimal, bisa mencapai 13 ton per hektar. Seandainya tidak ada kendala penyakit kresek," ungkap Rangga Putra, perwakilan PT Pupuk Kaltim.
"Meskipun biaya awal lebih tinggi sekitar Rp 4,1 juta dibanding pupuk bersubsidi sekitar Rp1,7 juta. Namun hasil yang diraih bisa mencapai Rp 40 juta, berbanding Rp 24 juta jika menggunakan pupuk bersubsidi," papar Rangga.
Namun Rangga mengingatkan, bukan berarti kualitas pupuk bersubsidi rendah, apalagi jelek.
"Pupuk bersubsidi itu baik, namun ada yang lebih baik, karena pupuk non subsidi kandungannya lebih spesifik," sebutnya.
Sementara Bupati Sidrap, H Dollah Mando berharap masyarakat memahami keberadaan pupuk nonsubsidi.
"Jangan ada yang bertanya kenapa beda harganya. Hasil yang bagus karena harganya juga bagus," lontar Dollah.
Dollah berharap para petani dapat menganalisa antara penggunaan pupuk subsidi dan nonsubsidi ini.
"Makanya diadakan demplot ini agar menjadi cerminan penggunaan pupuk nonsubsidi bagi masyarakat," ujar Dollah Mando.