Mengukur Bisa Tidaknya Ahok Gantikan Jokowi di Pilpres 2024 Jika Diusung PDIP, Risma dan Ganjar?
Mengukur Bisa Tidaknya Ahok Gantikan Jokowi di Pilpres 2024 Jika Diusung PDIP, Risma dan Ganjar?
TRIBUN-TIMUR.COM - Pertarungan Pilpres 2024 masih sangat jauh, namun Partai PDI Perjuangan kini harus berpikir mencari calon Presiden Pengganti Joko Widodo ( Jokowi).
Jokowi tak lagi bisa mencalonkan diri pada Pilpres 2024 selanjutnya.
Sosok Ganjar Pranowo dan Tri Rismaharini dinilai bisa menggantikan sosok Jokowi untuk diusung oleh PDIP pada Pemilu 2024 mendatang.
Dua figur ini dinilai mampu mendulang suara memenangkan pertarungan tersebut.
Baca: Terungkap Ternyata Inilah Pekerjaan Ahok Sekarang, Warisan Dibagi, Puput Nastiti Devi Kerja Apa?
Baca: Alasan Kenapa Ahok Disukai Pasukan Biru & Oranye saat Jadi Wagub DKI, Ada yang Sampai Japri di WA
Baca: 6 Hal Ini Dibandingkan Ahok saat Sebelum dan Sesudah di Penjara, BTP Sampai Mengaku Kurusan
"Pak Ganjar punya panggung sebetulnya karena Gubernur, bisa jadi batu lompatan menunggu tangga Pilpres 2024," ujar Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago kepada Kompas.com, Minggu (4/8/2019).
Menurut Pangi, Ganjar yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah itu merupakan figur yang memungkinkan sebagai pengganti Jokowi.
Kendati demikian, Pangi mengingatkan agar Ganjar menjaga citranya tetap baik sampai Pilpres 2024.
"Karena citra beliau sempat terganggu oleh kasus E-KTP, tetapi kan sudah clear bahwa beliau tidak terbukti korupsi," ujar dia.
Ia mencontohkan, selama ini dalam sosok Jokowi melekat citra sederhana dan merakyat.
Oleh karena itu, kata dia, Ganjar pun harus mempunya citra tersendiri yang dapat menjadi ciri khasnya jika ingin menonjol.
"Termasuk beliau harus menjelaskan agar masyarakat dan rakyat Indonesia tahu sepak terjang dan keberhasilan beliau menata Jawa Tengah," kata dia.
"Sehingga beliau memantaskan diri menjadi calon presiden dari PDI-P di tahun tersebut," ucap dia.
Sementara itu, sosok Tri Rismaharini dinilai Panggi berpeluang menggantikan Jokowi sebagai calon presiden yang diusung PDI-P kelak.
Namun, menurut dia, akan lebih baik jika Risma turut bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta 2022 terlebih dahulu.
"Lalu Pada Pilpres 2024 bisa maju lagi bertarung menjadi calon presiden," ujar dia.