Debu Beterbangan di Jl Beton II Takalar, Ini Jumlah Anggarannya
Jalan beton tersebut berada di titik ruas jalan dari Bantinoto - Cakura - Bulukunyi - Barana, Kecamatan Polongbangkeng Selatan.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Kondisi Jl Beton Paket II di Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Kabupaten Takalar mulai dikeluhkan oleh warga setempat.
Jalan beton tersebut berada di titik ruas jalan dari Bantinoto - Cakura - Bulukunyi - Barana, Kecamatan Polongbangkeng Selatan.
Boyong Keluarga ke Mattoangin, Pengurus IP3 Balang Caddi Pangkep Takbir Siap Dukung Langsung PSM
Mengukur Bisa Tidaknya Ahok Gantikan Jokowi di Pilpres 2024 Jika Diusung PDIP, Risma dan Ganjar?
Wajah Barbie Kumalasari Disebut Suaranya Sember Ayu Ting Ting, Ruben: Gue Parah Tapi Tak Senekat Dia
8 Fakta Izzat Assegaf, Putra Najwa Shihab yang Jarang Terekspose, Ketahuan Begini Sifat Aslinya
Daftar Lengkap 68 Anggota Paskibraka 2019 yang Bertugas di Istana Negara, Siapa dari Sulsel?
Dalam papan pengumuman yang terpajang, Jl Beton II ini disebutkan dikerjakan oleh PT Jennifer Putra Mandiri. Nilai kontraknya mencapai Rp18 miliar.
Anggaran tersebut disebutkan bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2019.
Pengerjaan memakan waktu selama 150 hari kalender. Pengerjaannya bernomor kontrak 32/KTR-DAK/DPU PR PKP-BM/V/2019.
Pengerjaannya di bawah tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Pemerintah Kabupaten Takalar.
Terbangkan Debu
Jl Benton Paket II ini belum genap satu bulan sejak rampung dikerjakan. Kehadiran Jl Beton tersebut malah dikeluhkan oleh warga setempat dan pengguna jalan.
Ada debu yang beterbangan setiap kali melintas. Pengendara mesti berhati-hati.
Bagi pengendara roda empat, pemilik mesti menutup rapat kaca mobil agar tidak terganggu. Sementara pengendara motor, mesti mengurangi kecepatan serta memakai masker di wajah.
Camat Polongbangkeng Selatan, Baharuddin mengaku heran dengan proyek tersebut. Sebab, jalan tersebut belum genap sebulan sejak rampung diperbaiki.
"Jalanannya berdebu, kayak terkelupas. padahal belum cukup satu bulan," kata Baharuddin kepada Tribun, Senin (5/8/2019).

Baharuddin menyampaikan, warga setempat semula bersyukur dengan perbaikan jalan tersebut. Tidak ada lagi jalan rusak yang menyulitkan pengendara.
Akan tetapi, hasil perbaikan menimbulkan debu yang beterbangan. Belum lagi sudah mulai retak-retak pada sejumlah titik.
"Ini harus ada antisipasi, karena kalau begini terus, (jalanannya) akan tergurus, kalau lama-lama akan tergerus," imbuh Baharuddin.
Baharuddin melanjutkan, Pemerintah Kecamatan telah menyampaikan keluhan ini kepada Dinas Bina Marga agar diberi solusi ke depan.