"Berkaitan dengan rekomendasi kami ke KemenpanRB dan komisi aparatur sipil negara itu sudah menjadi sntandar bagi kami untuk meneruskan," ungkapnya.
"Karena itu terkait dengan pelanggan hukum lainnya dan itu menjadi perintah Bawaslu Nomor 6 untuk melakukan proses terhadap pelanggan-pelanggaran hukum lainnya yang terjadi dalam proses pemilu ini. Terkait Bawaslu Sulsel tidak tebang pilih saya kira itu harga mati bagi kami," jelas Azry.
Syahrul Siap
Bawaslu Sulsel juga memastikan akan memeriksa mantan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Dalam video, Ketua DPP Partai Nasdem ini memimpin dan memandu para camat.
Dalam video itu, para camat hanya meneriakkan lima kata. "Saya camat (nama kecamatan masing-masing)" dan "harga mati".
Mereka berteriak "harga mati" setelah Syahrul berkata "Semua bersumpah dan berjihad menyatakan kebulatan tekad mendukung calon presiden nomor urut satu, Joko Widodo bersama Ma'ruf Amin satu periode lagi menjadi presiden.”
“Mari sama-sama berjuang dan berjihad untuk nomor satu, Jokowi adalah presiden terbaik dan masa depan rakyat. Jokowi-Ma'ruf......"
Baca: Laporkan 15 Camat, Puluhan Emak emak Pendukung Prabowo Sandi Datangi Bawaslu Makassar
Baca: TRIBUNWIKI: Video 15 Camat di Makassar Beri Dukungan Capres, Ini 7 Larangan yang Dilanggar ASN
Syahrul menegaskan lagi video tersebut sebenarnya hanya untuk konsumsi internal.
“Yang ada selfie-selfie aja dengan para camat, sebenarnya untuk dokumentasi internal,” ujar Syahrul, kemarin.
Pererat Silaturahmi
Syahrul menyatakan, kegiatan yang dilakukan dengan seluruh camat se-Makassar itu hanya untuk ajang mempererat tali silaturahmi.
“Untuk happy-happy saja, tidak ada niat yang lain. Kebetulan lama tidak ketemu, kayak begitu saja,” jelas mantan Ketua Golkar Sulsel itu.
Dia hanya menegaskan siap membeberkan semuanya kepada tim pemeriksa Bawaslu.
“Saya sudah janji dengan Bawaslu tidak akan ganggu proses hukum. Saya tidak bisa berikan keterangan lagi,” tegas Syahrul.
Azry mengatakan, video viral itu dilaporkan di Bawaslu Makassar hingga ke Bawaslu RI. “Jadi kami menerima laporan dari Bawaslu Makassar juga pelimpahan dari Bawaslu RI. Rupanya ada juga yang melapor di Jakarta,” kata Azry. (*)
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Follow juga akun instagram tribun-timur.com: