TRIBUNWIKI: 5 Tahun Jadi Kanit Buser Polres Pangkep, Pergi Berhari-hari Hingga Diparangi Warga

Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali
Editor: Arif Fuddin Usman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aiptu Arman Arif

Laporan Wartawan TribunPangkep.com, Munjiyah Dirga Ghazali

TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKAJENE - Selama lima tahun lebih, Aiptu Arman Arif menggeluti pekerjaan menjadi Buser Polres Pangkep.

Pekerjaan yang membutuhkan kesabaran, keberanian dan keikhlasan untuk mengabdi pada bangsa dan rela meninggalkan keluarga berhari-hari.

Aiptu Arman Arif lahir di Kabupaten Bone, 10 April 1977. Anak dari pasangan H Arif dan Masyita ini adalah anak pertama dari tujuh bersaudara.

Baca: Kebakaran di Kampung Panruru Pangkep, Satu Rumah Panggung Ludes Terbakar 

Baca: Polres Pangkep Belum Beberkan Hasil Identifikasi Kerangka di Maccini Oto

Berbagai kasus sudah dia ungkap selama menjadi Kepala Unit (Kanit) Buru Sergap (Buser) Kepolisian Resort (Polres) Pangkep.

"Alhamdulillah saya masih diberi kekuatan menghadapi pelaku yang jadi target saat kita bekerja di lapangan. Mungkin sudah ratusan kasus yang pernah saya ungkap," ujarnya, Sabtu (17/11/2018).

Arman menyebut, kasus-kasus yang pernah ditangani termasuk kasus pembunuhan, pelaku handak 200 sak, detonator kurang lebih 1.500 biji dengan 15 org tersangka, pelaku handak di lima lokasi berbeda.

Bupati Pangkep, Syamsuddin A Hamid mengikuti video confference bareng Muspida Pangkep di Mapolres Pangkep, Selasa (5/6/2018). (munjiyah/tribunpangkep.com)

Lalu jambret, begal, pencurian baterei tower, pencurian mobil, curanmor, pelaku hipnotis, pelaku curnak dan hampir semya bentuk kasus yang terjadi di Pangkep selama dia bertugas pernah diungkapnya.

Arman mengenang suka-duka saat dia di lapangan ketika bertugas menangkap 5 orang tersangka kasus bahan peledak (handak) sebanyak 95 sak.

"Jadi saat itu kita mulai star dari Pangkep memakai kapal sampai ke wilayah lombok, lalu dihantam ombak besar. Perasaan pasrah dan cemas menyatu jadi satu. Kami ikhlas karena ini adalah tugas," ungkapnya.

Baca: Listrik Padam 20 Jam, RSUD Pangkep Keluarkan Rp 2 Juta Per 8 Jam untuk BBM

Baca: Listrik di Minasatene Pangkep Sempat Menyala 10 Jam, Tapi Padam Lagi

Arman juga bercerita ada yang meneriakinya pencuri saat mencoba menangkap pelaku pencurian mobil.

"Kita diteriaki sampai-sampai masyarakat turun semua dari rumahnya bawa parang. Tapi kami balas kalau kami adalah polisi dengan segala identitas yang ditunjukkan hingga akhirnya mereka bubar," katanya.

Setiap kasus yang diungkapnya, ada cerita tersendiri. Ada cerita lucu, jengkel tapi itu semua dia lakukan dengan ikhlas mengabdi kepada negara.

Mapolres Pangkep yang beralamat di Jl Cempaka, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Sulsel, dilengkapi ruang bermain anak dan menyusui bayi (Laktasi). (munjiyah/tribunpangkep.com)

Pernah juga saat bertugas, dia sering mendapati pelaku yang tidak mau jujur dengan permasalahan sebenarnya.

"Paling stres kalau tersangka dimankan terus dia tidak jujur, sampai kami bolak balik dari kabupaten ke kabupaten lain, tinggalkan keluarga, tidak tidur selama beberapa hari. Meski begitu, kami sabar sampai kasus ini terang dan lengkap barang bukti serta tersangkanya," jelasnya.

Halaman
12

Berita Terkini