Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilrek Unhas 2025

Sosok Prof Budu, Penantang Baru Prof Jamaluddin Jompa di Pilrek Unhas

Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas ini resmi mendaftar bakal calon Rektor Unhas, Jumat (22/8/2025).

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/KASWADI
PENDAFTARAN REKTOR -  Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas Prof Budu menyerahkan dokumen pendaftaran bakal calon Rektor Unhas periode 2026-2030 kepada  Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unhas periode 2026-2030 Prof Hasanuddin Tahir di Lantai 4 Gedung Rektorat Unhas, Jl Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Jumat (22/8/2025). Prof Budu pendaftar ketiga bakal calon Rektor Unhas.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Prof Budu meramaikan Pemilihan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) periode 2026-2030.

Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas ini resmi mendaftar bakal calon Rektor Unhas, Jumat (22/8/2025).

Sebelum mendaftar Prof Budu salat sunah duha berjamaah di Masjid Nurul Fikri Sekolah Pascasarjana dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas.

Prof Budu mendaftar bakal calon Rektor Unhas dengan berjalan kaki sejauh 800 meter, dari Sekolah Pascasarjana Unhas ke lokasi pendaftaran, lantai 4 Gedung Rektorat Unhas.

Dia diantar oleh sang istri Tenri Esa Budu dan puluhan rombongan

Hadiri dalam rombongan Sekretaris Jenderal Ikatan Alumni Unhas  periode 2022-2026 Prof Yusran Yusuf, mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Prof Armin Arsyad, mantan Dekan Fakultas Peternakan Prof Lellah Rahim.

Turut hadir  mantan Kepala Aset Unhas Prof Akbar, Ketua Program Studi S-2 Sosiologi FISIP Unhas Rahmat Muhammad, Prof Harun dan sejumlah dosen pascasarjana.

Kehadiran Prof Budu dan rombongan disambut oleh Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unhas periode 2026-2030 Prof Hasanuddin Tahir dan Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unhas Prof Andi Alimuddin Unde.

Prof Budu menjadi pendaftar ketiga bakal calon Rektor Unhas.

Prof Budu mengungkapkan dua alasan maju bertarung di kursi nomor satu Unhas.

Ia mengaku telah memiliki segudang pengalaman selama 30 tahun berkarier di Unhas.

Berbagai jabatan telah diisi mulai dari tingkat bawah hingga level atas.

Dia memulai karier sebagai pengurus mahasiswa di Departemen Kesehatan Mata.

Kemudian Kepala Departemen Bidang Kedokteran, Ketua Medical Education Unit, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran Unhas.

Menjabat Wakil Rektor Unhas Bidang  Perencanaan dan Pengembangan Kerjasama Internasional Unhas.

Lalu Dekan Fakultas Kedokteran Unhas. Kini Dekan Fakultas Pascasarjana Unhas,

“Semua jenjang pernah saya alami, jadi saya merasa sangat pantas dan layak (maju sebagai Rektor Unhas),” ungkap pria kelahiran Maros ini saat konferensi pers usai pendaftaran Jumat.

Di luar Unhas, Prof Budu menduduki Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran dan Ketua Dokter Spesialis Mata Indonesia.

Dari pengalaman itu, ia telah memiliki visi-misi untuk membangun Unhas. 

Hanya saja belum bisa mengimplementasikan karena belum di pucuk pimpinan.

“Kalau saya ditakdirkan sebagai Rektor Unhas, InsyaAllah saya bisa,” ucapnya.

Alasan kedua, Prof Budu mendaftar bakal calon Rektor Unhas, adalah ingin mengantar Kampus Merah itu mencapai Rencana Pengembangan Unhas 2030.

Hal ini akan dipadukan dengan tagline kampus berdampak dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek).

Untuk mewujudkan itu, Prof Budu mempunyai visi-misi menjadikan Unhas sebagai sociopreneurship. 

Taglinenya Unhas Berkarakter, Berdampak, Bereputasi Internasional (Unhas Terdepan dan Terasa).

Ia menjelaskan, Unhas berkarakter diimplementasikan melalui kurikulum. 

Pendidikan, pembelajaran untuk membentuk karakter mahasiswa yang punya leadership dan moral yang baik.

Dirinya juga merasa lembaga kemahasiswaan (Lema) Unhas harus aktif membentuk karakter.

Prof Budu juga  akan menegakkan integritas di kampus. 

Penegakan tindakan kekerasaan, penegakan amoral, bullying tak bola ada di kampus, apalagi narkotika dan sejenisnya.

Selanjutnya, Unhas berdampak memiliki dua sasaran, yakni berdampak internal dan eksternal.

Berdampak internal, Unhas harus memperlihatkan kemampuan agar bisa dirasakan oleh dosen, karyawan dan sivitas akademika. Kesejahteraan mereka perlu diperhatikan.

Sedangkan berdampak eksternal, Unhas  sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) harus dijadikan media transformasi sosial.

“Harus berdampak, apa gunanya Unhas kalau daerah melarat, apa gunanya,” ujarnya.

Unhas mengglobal, sebut dia, terpenting adalah penelitian.

Laboratorium harus ditingkatkan sebaik mungkin. Jangan bangga kalau dosen dan mahasiswa ke luar negeri meneliti, tapi peneliti luar harusnya didatangkan.

"Datangkan peneliti dari luar untuk bersama-sama berdampak untuk masyarakat. Unhas berdampak sama dengan Unhas bertransformasi sosial," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved