Tim Verifikasi Pusat Datang ke Sulsel, Ini Syarat MBG
Menurutnya, selama sepekan, tim verifikasi faktual akan keliling ke-19 kabupaten/kota di Sulsel.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR — Jakarta mengirim tim verifikator proyek Makan Bergizi Gratis (MBG) ke Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (19/8/2025).
Mereka datang dan bekerja merujuk progres data proyek; dari target 828 unit dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), realisasi operasi masih 86 unit atau 10,3 persen dari total target.
“Sampai akhir Agustus ini kita akan verifikasi (faktual) 230 titik dapur,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishaq Iskandar, kepada wartawan usai rapat verifikasi usulan dapur MBG di Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (19/8/2025) pagi.
Menurutnya, selama sepekan, tim verifikasi faktual akan keliling ke-19 kabupaten/kota di Sulsel.
Tim verifikasi terdiri dari utusan pejabat dari lima lembaga dan kementerian.
Pejabat eselon dari Badan Gizi Nasional (BGN), kementerian dalam negeri (kemendagri), kementerian pekerjaan umum (KemenPU), dan melibatkan dinas kesehatan provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.
Progres 82 unit dapur beroperasi ini sesuai dengan laporan sekretaris daerah provinsi Sulsel Dr M Jufri Rahman, 21 Mei 2025 lalu.
Di rapat koordinasi nasional bersama kemendagri itu dilaporkan usulan 92 titik SPPG di Sulsel.
Dari 92 itu, baru 54 dapur MBG beroperasi sejak awal tahun. Ke-54 dapur itu melayani 171.750 penerima manfaat.
Sebagian besar siswa SD/madsarah dan swasta di Makassar, Gowa dan Maros.
Informasi raihan Tribun, menyebut rendahnya pencapaian terget karena alokasi anggaran.
Masalah ini mulai teratasi.
Juli 20205 lalu, kementerian keuangan dan badan pangan nasional serta Badan Gizi Nasional mengeluarkan Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) No. 1/2025 tentang Pendanaan MBG melalui DAK Non-Fisik; standar gizi harian.
Perbadan ini detail menjelaskan Regulasi teknis pendanaan & standar.
Infomasi IPDN Sulsel, Yosar Kardiat, menyebut tim sudah mengantongi usulan lokasi dapur MBG.
Di rapat terungkap, beberapa daerah masih terkendala lokasi dan wilayah kerja.
“Ini kita minta kesediaan pemprov yang kebetulan lahannya ada di kabupaten,” ujar Yosar.
Target Nasional
Dengan penduduk 9,1 juta, Sulsel menjadi provinsi dengan target terbanyak di Indonesia timur, 828 unit dapur.
Kelak, rerata tiap kabupaten di Sulsel akan ada 23 hingga 25 unit dapur SPPG.
Jumlah dapur sesuai dengan rasio anak sekolah dan ibu hamil di saru daerah. Atau minimal 2 - 3 unit di satu kecamatan.
Sejak dicanangkan 22 Januari 2025 lalu, pemerintah pusat membangun 72 dapur di Sulsel.
Di tahun awal, ke-72 dapur itu digarap oleh perusahaan swasta, dan dimulai di Kota Makassar.
Rinciannya, 3 dapur di setiap 24 kabupaten/kota di Sulsel.
Sisanya, 756 dapur, akan dibangun mandiri oleh pemerintah daerah, perusahaan multinasional, atau pihak swasta dengan tetap mengikuti standar yang ditetapkan oleh BGN.
Selain mekanisme penunjukan, kemitraan, program MBG juga melibatkan Bhayangkari Polri dan TNI.
Makassar jadi kota terbanyak dapur MBG-nya.
Menyusul Bone, Gowa, Bulukumba, dan Pinrang, Wajo, Toraja, Toraja Utara Luwu, Palopo dan Maros.
Program makan gratis jadi salah satu prioritas kampanye pilpres 2024 Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming.
MBG pertama dicanangkan nasional pada 6 Januari 2025 lalu.
Di tahun pertama pemerintahan Prabowo, penerima manfaat program MBG 2025 ditarget sekitar 82,9 juta orang.
Di tahun 2028 nanti, pemerintah menyasar 32.000 unit dapur di 416 kabupaten dan 98 kota di 38 provinsi.
Di APBN 2025, pemerintah mengalokasikan Rp71 triliun untuk program MBG.
Satu dapur MBG diproyeksi melayani sekitar 3.000 hingga 3.500 penerima manfaat; siswa sekolah dan ibu hamil melalui jaringan pos yandu.
Bahkan jika mememenuhi kualifikasi, seperti di Maros, dapur pihak swasta bisa melayani hingga 4.000 sampai 8.000 paket makanan per hari.
Untuk siswa ‘rantang’ makan gratis dibagikan ke SD/madrasah ibtidaiyah, SMP, tsanawiyah dan pesantren.
Program ini diluncurkan sebagai inisiatif strategis untuk meningkatkan akses pangan bergizi bagi anak-anak prasekolah hingga sekolah menengah, serta ibu hamil dan menyusui, dengan target mencapai puluhan juta penerima manfaat.
Tiap unit dapur makan gratis (SPPG) diproyeksi mempekerjakan setidaknya 50 hingga 60 warga lokal. Di Sulsel ditarget 828 unit dapur, serapan tenaga kerja mencapai 49.680 angkatan kerja.
Syarat Teknis Kelaikan Dapur MBG
Perwakilan Direktorat Jenderal Prasarana Strategis KemenPU, Normansyah Wartabone, menjelaskan sejumlah syarat lahan dapur MBG.
Di antaranya, lahan harus milik pemda, baik provinsi maupun kabupaten/kota.
“Lokasi tidak berada di zona hijau atau kawasan taman nasional, dihindari. Perlu dipastikan lokasi mudah diakses kendaraan roda empat,” kata Normansyah.
SYARAT Teknis Kelaikan Dapur MBG
Syarat teknis kelaikan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) meliputi beberapa aspek penting:
Kebersihan dan Sanitasi
* Tersedia fasilitas cuci tangan dan peralatan masak
* Area produksi bebas dari binatang atau serangga
* Permukaan meja dan lantai di dapur mudah dibersihkan
Kapasitas Produksi
* Minimal mampu memasak 100-500 porsi makanan per hari
* Menggunakan peralatan dapur skala produksi menengah hingga besar
Pengelolaan Bahan Makanan
* Penyimpanan bahan dilakukan pada suhu yang sesuai
* Tidak menggunakan bahan tambahan pangan berbahaya
Sirkulasi dan Ventilasi Udara
* Dapur tidak pengap
* Tersedia jalur ventilasi dan jalur asap masakan yang baik
Penyimpanan dan Penyajian Makanan
* Makanan wajib tetap hangat hingga menjangkau penerima
* Dianjurkan penggunaan alat seperti Bain Marie untuk menjaga suhu makanan
Peralatan Pendukung
* Panci besar, wajan industri, talenan food grade, spatula stainless, dan tempat penyimpanan bahan baku yang higienis
* Rice Cooker Kapasitas Besar untuk memasak nasi dalam jumlah besar
* Chiller dan Freezer untuk menjaga bahan makanan tetap segar ⊃1;
Distribusi
Lokasi dapur MBG juga harus dapat ditempuh dalam waktu 20 menit dari sekolah.
Dengan mematuhi syarat-syarat tersebut, dapur MBG dapat menyajikan makanan yang sehat, aman, dan bergizi untuk masyarakat, terutama anak-anak dan ibu hamil.
Terkait dapur MBG sudah beroperasi, Yosar menyebut tetap mengikuti proses verifikasi.
Jika tidak memenuhi syarat, maka harus diperbaiki.
Perwakilan Direktorat Jenderal Prasarana Strategis KemenPU, Normansyah Wartabone, menjelaskan sejumlah syarat lahan dapur MBG.
Di antaranya, lahan harus milik pemda, baik provinsi maupun kabupaten/kota.
“Lokasi tidak berada di zona hijau atau kawasan taman nasional, dihindari. Perlu dipastikan lokasi mudah diakses kendaraan roda empat,” kata Normansyah.
Lokasi dapur MBG juga harus dapat ditempuh dalam waktu 20 menit dari sekolah.
Tantangan lain muncul di wilayah pegunungan, terutama di daerah Sulsel memiliki kontur berbukit.
“Paling tidak kemiringan dua persen dan jangan lahan bekas rawa maupun sawah, karena itu bangunannya jadi mahal,” lanjutnya.
Untuk dapur MBG dengan cakupan tiga ribu siswa, dibutuhkan lahan seluas 20x20 meter persegi.
Sedangkan cakupan seribu siswa cukup dengan 15x10 meter persegi.
Selama sepekan ini, enam tim akan bergerak keliling Sulsel untuk memverifikasi kesesuaian lokasi dengan syarat dapur MBG.
Berdasarkan data yang tersedia, berikut adalah target dapur MBG (Makan Bergizi Gratis) di Sulawesi Selatan dan kapasitas layanannya pada tahun 2025:
Target Dapur MBG di Sulawesi Selatan
* Target Nasional: Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan total 828 unit dapur MBG hadir di seluruh Sulawesi Selatan.
* Pembagian Tanggung Jawab:
* Negara (Pemerintah Pusat) akan membangun 72 dapur, dengan rincian 3 dapur di setiap 24 kabupaten/kota di Sulsel.
* Sisanya, sebanyak 756 dapur, akan dibangun secara mandiri oleh pemerintah daerah atau pihak lain dengan tetap mengikuti standar yang ditetapkan oleh BGN.
* Contoh di Daerah: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros menargetkan 24 dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) untuk beroperasi di wilayahnya pada tahun 2025.
Kapasitas Layanan Satu Dapur MBG
Secara umum, satu dapur MBG (atau SPPG) ditargetkan untuk melayani sejumlah besar penerima manfaat. Berdasarkan beberapa laporan:
* Satu dapur MBG dapat melayani sekitar 3.000 hingga 3.500 penerima manfaat (siswa sekolah dan ibu hamil).
* Beberapa dapur bahkan menargetkan kapasitas yang lebih tinggi, seperti yang disebutkan oleh pemilik katering di Maros yang menargetkan bisa melayani hingga 4.000 sampai 8.000 paket makanan per hari jika memadai.
Dengan demikian, satu dapur MBG dirancang untuk melayani ribuan orang, menunjukkan skala program yang sangat besar. (*)
Kalla Institute Hadirkan Hacktivate 2025, Diikuti Tim UI hingga Trisakti |
![]() |
---|
Bahagia Mengalahkan Lapar: Kisah Azmach Lihat Putrinya Aliah Sakira Bawa Baki ke Prabowo |
![]() |
---|
Apakah Motor Perlu Dipanaskan Setiap Hari? Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Ditolak Warga Tamalanrea, Pemkot Makassar Kaji Ulang Lokasi Proyek PSEL |
![]() |
---|
Rakyat Bone Marah! Demo PBB Ricuh, Ban Dibakar dan Jalanan Diblokir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.