Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun RT RW

Warni Perempuan Tangguh di Balik Lorong Hijau Batua, Sulap Lorong RT 2 Jadi Kebun Sayur

Dikenal sebagai sosok ulet, sederhana, dan punya kepedulian sosial tinggi, Warni memimpin warganya meski hanya berbekal ijazah SMA.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
ISTIMEWA
SOSOK RT - Warni, Penjabat Sementara (Pjs) Ketua RT 02/RW 13, Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Kota Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mengenal sosok Warni, Penjabat Sementara (Pjs) Ketua RT 02/RW 13, Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Perempuan kelahiran Makassar, 28 Januari 1963 ini kini berusia 62 tahun.

Dikenal sebagai sosok ulet, sederhana, dan punya kepedulian sosial tinggi, Warni memimpin warganya meski hanya berbekal ijazah SMA.

Setiap hari, ia menjalani peran ganda, sebagai Ketua RT dan pengojek anak sekolah.

Di sela kesibukan itu, ia tetap mengurus rumah tangga dengan penuh tanggung jawab.

Meski aktivitasnya padat, Warni tetap konsisten menjalankan tugas sebagai pemimpin warga.

Di bawah kepemimpinannya, lorong tempat tinggalnya berubah menjadi Lorong Wisata Hijau Batua, yang kini menjadi kebanggaan sekaligus sumber penghasilan bagi warga.

"Di wilayah kami ada urban farming. Kami juga punya program Kelompok Wanita Tani (KWT), jadi masyarakat berkebun. Sejak lama, wilayah kami memang ditetapkan sebagai lorong wisata," ujarnya.

Di RT yang dipimpinnya, ada sekitar 70 kepala keluarga dengan jumlah penduduk lebih dari 100 orang.

Warga rutin menanam sayuran seperti kangkung, cabai, sawi, dan tomat di sepanjang lorong hingga halaman rumah.

Hasil panennya bukan hanya untuk konsumsi, tapi juga dijual ke pasar.

“Kalau hasil panen dijual, uangnya masuk ke KWT. Dana itu kami gunakan untuk beli pupuk dan kebutuhan RT lainnya,” jelas Warni.

Menurutnya, tantangan terbesar bukan soal program, tapi menggerakkan partisipasi warga.

“Kadang ada warga tidak mau kalau diajak kerja bakti. Tapi saya tetap cari cara supaya mereka mau ikut. Kalau saya biarkan, saya yang dianggap tidak mampu memimpin,” ujarnya.

Setiap pekan, Warni dan warga rutin menggelar kerja bakti dan urban farming.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved