Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kilas Tokyo

Makna Ketaatan

Baru tersadar sejam kemudian setelahnya. Bergegas mereka kembali ke toilet, ternyata handphone masih tergeletak di toilet.

Editor: Sudirman
DOK TRIBUN TIMUR
Kolumnis tetap Kilas Tokyo Tribun Timur, Muh Zulkifli Mochtar menyampaikan ucapan selamat atas pencapaian 7 juta subscribers channel YouTube Tribun Timur. 

Compliance yakni taat karena takut sanksi. Identification adalah taat karena takut hubungan baik rusak oleh pelanggarannya dan Internalization yakni taat karena merasa aturan sesuai dengan nilai pola pikirnya.

Untuk menuju kelevel ketaatan Internalization, tentu saja tidak mudah. Berarti etika ketaatan masyarakat Jepang sudah level Internalization?

Ada juga beranalisa bahwa daya beli dan kemampuan keuangan yang cukup, disertai kesenjangan sosial yang tidak lebar merupakan salah instrument rendahnya tingkat kejahatan di Jepang. Ketersediaan lapangan kerja ditunjang level pendidikan yang merata.

Memang hampir semua dari kita akan setuju bahwa tingkat pendidikan, kecukupan pendapatan dan kemampuan daya beli juga sangat mempengaruhi tingkat kejahatan.

Ini juga dibuktikan melalui studi tahun 2002 oleh ekonom Bank Dunia Pablo Fajnzylber, Daniel Lederman, dan Norman Loayza, ditemukan bahwa tingkat kejahatan dan kesenjangan berkorelasi positif.

Korelasinya adalah hubungan sebab-akibat, kesenjangan bisa menginduksi tingkat kejahatan. Dalam artian, tingkat ekonomi masyarakat memiliki dampak yang signifikan terhadap tingkat kejahatan. 

Temuan ini sejajar dengan teori tentang kejahatan oleh ekonom Amerika Gary Becker, yang mengatakan bahwa peningkatan ketimpangan pendapatan memiliki efek besar dan kuat dari meningkatnya tingkat kejahatan.

Ekonomi suatu negara juga memang memiliki dampak yang signifikan dalam mengurangi insiden kejahatan.

Saat ini tingkat kesenjangan (inqulity Indeks) di Jepang berdasar metode Koefisien Gini menurut data Bank Dunia adalah 0,31. Tingkat pengangguran mencapai 2,5 persen. Termasuk sangat rendah dibanding negara negara maju lain.

Satu hal lain - Kejahatan juga bisa timbul karena banyak orang yang punya waktu luang dan tidak tahu harus melakukan apa.

Jepang punya masyarakat yang bisa dibilang sangat sibuk. Sampai saat memasuki masa pensiun pun, banyak warga Jepang masih saja menyibukkan diri dengan melakukan kerja part time hingga usia 70-80 tahun, berladang, bertani, ataupun berpartisipasi sebagai volunteer.

Semua warga terlihat sibuk beraktifitas. Pemikiran dan Energi tidak terbuang percuma.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved