Opini
Prof Jamaluddin Jompa dan Tanggung Jawab Seorang Akademisi Sejati
Prof Jamaluddin Jompa (JJ) kembali mengajukan diri sebagai calon Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk periode 2026–2030
Kisah Prof JJ memberi pelajaran penting: kepemimpinan akademik sejati lahir dari rahim ilmu pengetahuan, bukan dari pertimbangan politik atau kalkulasi kekuasaan.
Integritas, keterbukaan, dan keberanian mengambil keputusan berbasis data adalah fondasi membangun universitas berkelas dunia.
Kampus membutuhkan pemimpin yang punya visi jauh ke depan, yang memandang universitas bukan hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai motor perubahan sosial, ekonomi, dan budaya.
Sebagai alumni yang kini berada di luar negeri, saya sering teringat wejangan Prof JJ: “Jadilah ilmuwan yang memecahkan masalah lokal dengan perspektif global.”
Nasihat itu bukan sekadar slogan.
Dalam kepemimpinannya, ia menerjemahkan gagasan internasionalisasi kampus melalui kolaborasi riset lintas negara, pertukaran akademik, dan jejaring global yang nyata.
Jika kelak terpilih kembali memimpin Unhas, tantangan terbesarnya bukan lagi membuktikan kapasitasnya, melainkan menjaga api semangat itu tetap menyala.
Sebab, keberhasilan seorang rektor sejati diukur bukan dari berapa banyak penghargaan yang ia raih, melainkan dari seberapa kuat ia meninggalkan warisan kepemimpinan yang berintegritas bagi generasi penerus.
Untuk Unhas, dan untuk Indonesia, sosok seperti Prof JJ adalah pengingat bahwa ilmu pengetahuan hanya akan bermakna bila dipimpin oleh orang-orang yang tulus mengabdi.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.