Opini
KOKAM TANGGUH: Sinergi Strategis Menjaga dan Membangun Negeri
Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) genap berusia 60 tahun pada 2025
(Catatan Refleksi Milad KOKAM ke 60)
Oleh : Elli Oschar, Komandan Nasional KOKAM Pemuda Muhammadiyah
Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) genap berusia 60 tahun pada 2025, 1 Oktober 1965 sebuah milestone penting yang menandai kedewasaan organisasi dalam berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Tema "KOKAM Tangguh: Sinergi Menjaga dan Membangun Negeri" yang diusung bukan sekadar slogan seremonial, melainkan sebuah positioning strategis yang merefleksikan evolusi dan relevansi KOKAM di tengah kompleksitas tantangan nasional dan global.
Esensi KOKAM Tangguh dalam Konteks Kekinian
Ketangguhan KOKAM di usia ke-60 harus dipahami dalam makna yang komprehensif.
Menurut studi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (2023), konsep ketangguhan organisasi masa kini mencakup tiga aspek fundamental: ketangguhan spiritual yang berlandaskan nilai-nilai Islam berkemajuan, ketangguhan organisasi melalui sistem yang adaptif terhadap perubahan, dan ketangguhan sosial berupa kemampuan merespons dinamika masyarakat.
Dari tiga aspek fundamental ketangguhan organisasi telah dimiliki oleh KOKAM selama ini, dan ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi dalam rangka meneguhkan peran dan tugas KOKAM dalam mengawal, menjaga dan membangun bangsa dan persyarikatan Muhammadiyah.
Dalam perspektif historis, KOKAM lahir karena kesejarahaan bangsa ini, KOKAM telah membuktikan ketangguhannya melalui berbagai peran strategis dalam sejarah perjalanan bangsa ini, mulai dari perannya menjaga keutuhan NKRI dari rongrongan ideologi yang bisa menghancurkan bangsa ini sampai pada perannya dalam melahirkan SDM yang unggul dalam membangun bangsa Indonesia yang lebih baik.
Belum lagi peran KOKAM dalam kebencanaan dan kemanusiaan termasuk menjaga alam ini dengan gerakan ekologi KOKAM. Dalam setiap bulannya KOKAM melakukan kaderisasi berupa Diklatsar KOKAM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sinergi Menjaga Negeri: Dari Konsep ke Implementasi
Peran "menjaga" KOKAM mengalami perluasan makna yang signifikan. Dr. Ahmad Syafii Maarif dalam bukunya "Islam dalam Bingkai Keindonesiaan" (2021) menegaskan bahwa di era society 5.0, konsep menjaga negeri harus mencakup:
1. Menjaga kedaulatan NKRI dari ancaman disruptif
2. Menjaga persatuan bangsa dari polarisasi sosial
3. Menjaga moral publik dari degradasi nilai
4. Menjaga lingkungan dari kerusakan ekologis
Implementasinya tercermin dari program Unggulan KOKAM seperti:
· Sistem Peringatan Dini Bencana yang terintegrasi dengan BNPB
· Satuan Tugas Siber untuk memerangi hoaks dan radikalisme digital
· Sekolah Bela Negara bagi generasi muda (dalam bentuk DIKLATSAR KOKAM yang dilaksanakan disetiap kabupaten kota di seluruh Indonesia)
· Kampung Tangguh Siaga Bencana bekerjasama dengan MDMC Muhammadiyah
Membangun Negeri: Kontribusi Nyata di Berbagai Sektor
| Hapus Roblox dari Gawai Anak: Seruan Kewaspadaan di Tengah Ancaman Dunia Virtual |
|
|---|
| Mendobrak Tembok Isolasi: Daeng Manye, Perjuangan Tanpa Henti untuk Setiap Jengkal Tanah Takalar |
|
|---|
| Desentralisasi Kehilangan Nafas: Ketika Uang Daerah Mengendap |
|
|---|
| Membedah Proses Kreatif Menulis KH Masrur Makmur |
|
|---|
| Transformasi Unhas, Melawan Kebencian dan Irasional |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.