Tribun RT RW
Warga Rappocini Makassar Ajak Anak Muda Kawal Pemilihan RT/RW Secara Terbuka
Salah satu suara yang mencuat datang dari Kecamatan Rappocini, kawasan padat penduduk yang merefleksikan dinamika urban Kota Makassar.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jelang pelaksanaan pemilihan Ketua RT dan RW secara serentak di Kota Makassar, seruan untuk menjaga proses demokrasi yang jujur, adil, dan transparan terus bermunculan dari berbagai kalangan.
Salah satu suara yang mencuat datang dari Kecamatan Rappocini, kawasan padat penduduk yang merefleksikan dinamika urban Kota Makassar.
Muhammad Thaher, warga Kelurahan Banta-Bantaeng, Rappocini, menjadi representasi generasi muda yang aktif menyuarakan pentingnya partisipasi warga dalam pemilihan RT/RW.
Ia tampil sebagai salah satu tokoh muda yang menyuarakan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam mengawal pelaksanaan pemilihan RT/RW.
Thaher bukan nama asing di kalangan akademisi muda Makassar.
Pria berusia 27 tahun itu saat ini sedang menempuh pendidikan doktoral di Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas),
Ia juga menjabat Koordinator Departemen Pendidikan dan Keilmuan di Himpunan Mahasiswa LPDP (HIMA LPDP) Unhas.
Menurutnya, pemilihan RT/RW bukan hanya soal siapa yang terpilih.
Yang lebih penting adalah bagaimana prosesnya dijalankan secara demokratis, terbuka, dan benar-benar merepresentasikan kehendak warga.
“Pemilihan RT dan RW itu sejatinya adalah wajah demokrasi paling nyata. Di situlah warga bisa langsung berpartisipasi memilih pemimpinnya sendiri tanpa perantara. Karena itu, kita tidak boleh anggap enteng,” ujarnya kepada Tribun-Timur, Minggu (3/8/2025).
Thaher menilai, selama ini anak muda terlalu sering hanya menjadi penonton dalam urusan pemerintahan di tingkat lingkungan.
Padahal, RT/RW adalah institusi paling dekat dengan warga dan memiliki peran penting dalam penyaluran informasi, bantuan sosial, hingga penyelesaian masalah-masalah sehari-hari.
“Kalau pemuda diam, maka kita akan terus mewarisi model pemilihan yang tertutup, elitis, dan jauh dari partisipasi. Padahal inilah momentum kita untuk membuktikan bahwa demokrasi bisa dimulai dari lorong-lorong kecil, bukan hanya dari ruang parlemen,” tegasnya.
Ia mengajak anak-anak muda di Makassar, khususnya di Kecamatan Rappocini, untuk terlibat aktif mulai dari tahapan sosialisasi, pengawasan pencalonan, hingga pemungutan suara.
Keterlibatan ini bisa dilakukan secara langsung di lingkungan masing-masing maupun melalui kolaborasi dengan komunitas sipil.
| Sosok Taqwa Radjab, Guru Bimbel Berhasil Ciptakan Lingkungan Aman dan Bersih di Pandang Makassar |
|
|---|
| Sosok Anggota DPRD Bereaksi soal Keluarga RT Bisa Maju Pemilihan RT: Pjs Jangan Cawe-cawe |
|
|---|
| Libatkan RT/RW dalam Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Akui Kekurangan Personel |
|
|---|
| Jufri, Sosok Sederhana Ketua RT 2 Batua yang Mengubah Sampah Jadi Manfaat |
|
|---|
| Pemkot Makassar Beri Peluang Keluarga Pjs Ketua RT Boleh Maju dalam Pemilihan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Muhammad-Thaher-27.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.