Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Achi Soleman Dicecar DPRD Makassar Soal SPMB dan Seragam Gratis

Kejadian ini berlangsung dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Laskar Merah Putih (LMP) Sulawesi Selatan dan Ormas Resopa. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Siti Aminah
RDP SPMB - Suasana rapat dengar pendapat di Ruang Badan Anggaran DPRD Makassar Jl Ap Pettarani, Kamis (31/7/2025). Pembahasan terkair carut marut SPMB dan pengadaan seragam sekolah gratis. 

Seragam tersebut bukan dari UMKM penyedia seragam yang telah berkontrak dengan Pemkot.

"Itu barang lama diambil dari Pasar Butung kemudian dikumpulkan, digunting merknya dan dicabut logonya," ungkapnya. 

Barang tersebut juga dicurigai tidak sesuai spesifikasi atau standar yang ditetapkan. 

Berdasarkan identifikasinya, penggumpulan seragam sekolah dari Pasar Butung dilakukan oleh oknum bernama Roy, diduga menjalankan perintah dari Dinas Pendidikan.

Barang diambil dari dua toko yakni Sinar Bahagia dan Firman yang notabene tidak terdaftar sebagai penyedia seragam berdasarkan hasil lelang. 

"Sebelum dibagikan ditemukan merek dan logo perusahaan yang sudah tercabut," ungkapnya. 

Ketua Komisi D DPRD Makassar Ari Ashari Ilham tak menampik ada banyak masalah dalam SPMB 2025.

Termasuk pungli yang dilakukan oleh sekolah. Hasil sidak DPRD, masih banyak sekolah yang jual beli seragam hingga uang pelicin masuk ke sekolah tertentu. 

"Banyak kepala sekolah menyalahgunakan jabatan dalam menerima anak sekolah," protesnya. 

Dewan Soroti Penyedia Seragam 

Seragam gratis juga diakui banyak laporan, spesfikasinya dianggap tidak sesuai dengan yang dijanjikan. 

Di forum ini, Ari Ashari meminta kejelasan Disdik Makassar terkait pelibatan UMKM. 

Katanya Pemkot menjanjikan pemberdayaan UMKM dalam program seragam gratis, namun kenyataan ada penyedia asal Bandung dan Yogyakarta. 

"Pertanyaanya dimana pelibatan UMKM sesuai janji wali kota. Kalau sperti ini modelnya janganmi kumpulkan UMKM dari awal, kasian kalau mereka dijanji," tegasnya. 

"Pemkot tidak konsisten dengan ucapannya. Kami akan rekomendasikan cek kualitas yang sudah didistribusi, karena banyak kami temukan tidak sesuai spek," sambungnya. 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved