Akademisi UNM Kenalkan Elemen Arsitektur Toraja ke Generasi Z SMKN 1 Tana Toraja
Akademisi UNM kenalkan elemen arsitektur Toraja ke pelajar SMK di Tana Toraja guna tanamkan kesadaran budaya sejak dini.
TRIBUN-TIMUR.COM – Dalam upaya memperkuat identitas budaya lokal di kalangan generasi muda, tim pengabdi dari Universitas Negeri Makassar (UNM) menyelenggarakan kegiatan Pengenalan Elemen dan Ornamen Arsitektur Toraja sebagai Identitas Visual pada Gen Z di Sekolah.
Kegiatan ini berlangsung di SMKN 1 Tana Toraja sebagai bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UNM, Selasa (29/7/2025).
Kegiatan ini dipimpin oleh Andi Yusdi Dwiasta R, S.T., M.T. selaku ketua tim pengabdi, bersama dua anggota tim yaitu Ir. H. Surianto B. Mappangara, M.T. dan Dr. techn. Andi Abidah, S.T., M.T.
Ketiganya merupakan akademisi dari UNM yang memiliki kepedulian besar terhadap pelestarian nilai-nilai arsitektur tradisional dalam konteks pendidikan modern.
Kegiatan ini menyasar siswa-siswi SMK sebagai bagian dari generasi Z yang hidup di tengah arus globalisasi dan digitalisasi.
Melalui pendekatan visual, diskusi interaktif, dan eksplorasi langsung terhadap elemen-elemen khas arsitektur Toraja seperti tangkonan, ukiran geometris, dan simbol-simbol kosmologis, para siswa diajak untuk lebih mengenal sekaligus memaknai warisan budaya leluhur mereka.
“Arsitektur Toraja bukan hanya soal bentuk bangunan, tetapi menyimpan filosofi, nilai-nilai sosial, serta identitas yang kuat. Sayangnya, generasi muda kita mulai asing dengan ini. Melalui kegiatan ini, kami ingin membangun kembali keterikatan emosional dan visual mereka terhadap budaya lokal,” jelas Andi Yusdi Dwiasta R. saat membuka sesi pelatihan.
Sesi-sesi kegiatan dikemas secara menarik dan disesuaikan dengan karakteristik peserta didik SMK, mulai dari pemaparan materi, studi visual, hingga praktik menggambar ulang elemen ornamen khas Toraja dalam gaya desain kontemporer.
Tujuannya adalah agar siswa tak hanya paham secara teoritis, tetapi juga mampu mengolah dan mengadaptasi nilai-nilai lokal ke dalam karya kreatif mereka ke depan.
Kepala SMKN 1 Tana Toraja Oktavianus Tonapa Ganna, S.Pd., M.M. menyambut kegiatan ini dengan sangat positif. Menurutnya, penguatan identitas budaya lokal di sekolah perlu terus didorong agar siswa tidak tercerabut dari akar budayanya.
“Kegiatan ini sangat relevan dengan kebutuhan zaman. Anak-anak kami tidak hanya belajar desain secara teknis, tetapi juga diberi kesadaran akan pentingnya budaya dalam proses berkarya,” ujarnya.
Melalui program ini, diharapkan muncul benih-benih kesadaran budaya di kalangan siswa yang kelak bisa bertransformasi menjadi sikap kreatif dan inovatif yang tetap berakar pada identitas lokal.
UNM, melalui LP2M, terus mendorong kolaborasi aktif antara perguruan tinggi dan masyarakat sebagai bentuk kontribusi nyata dalam menjaga keberlanjutan budaya Nusantara.(*)
Launching Kampus Kopi di Sinjai, Mahasiswa UNM Gandeng Kawasan Madaya |
![]() |
---|
UNM Kukuhkan 24 Insinyur Baru, Prof Andi Aslinda Tegaskan Komitmen Cetak SDM Unggul |
![]() |
---|
Demo Mahasiswa UNM Tuntut Copot Rektor Prof Karta Jayadi Macetkan Jl AP Pettarani |
![]() |
---|
Lewat Musik dan Teater, Anak Muda Makassar Dukung Pendidikan Guru Daerah Terpencil |
![]() |
---|
Sosok Hairatun Hisanun Asal Bima Lulus 3 Tahun di UNM IPK 3,89, Tertinggi FMIPA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.