Kolaborasi Budaya: PAREWA BESSI Gandeng Unismuh Makassar Angkat Kearifan Lokal
Kegiatan ini menjadi wadah pertukaran gagasan antara seniman, akademisi, dan pemerhati budaya dari berbagai daerah dan negara
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Lembaga Seni Adat Budaya Sulawesi PAREWA BESSI menjalin kolaborasi budaya dengan Program Studi Pendidikan Seni Rupa FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) dalam ajang OXYS TWENTYFIVE yang digelar pada 26–27 Juli 2025.
OXYS TWENTYFIVE merupakan Pameran Seni Rupa Internasional yang menjadi wadah pertukaran gagasan antara seniman, akademisi, dan pemerhati budaya dari berbagai daerah dan negara.
Dalam kegiatan ini, PAREWA BESSI berperan sebagai pemamer senjata tradisional Sulawesi Selatan, narasumber seminar internasional, sekaligus mitra resmi dalam penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Prodi Seni Rupa Unismuh.
Kolaborasi ini mencakup pengembangan pendidikan tinggi, riset bersama, hingga pengabdian kepada masyarakat yang berbasis nilai-nilai budaya lokal.
Ketua DPP PAREWA BESSI, H. Andi Ashari, ST, menyatakan bahwa kemitraan ini adalah langkah strategis dalam menghidupkan budaya melalui jalur pendidikan.
“Penandatanganan kerja sama ini menjadi langkah penting bagi kami untuk memastikan bahwa warisan budaya tidak hanya dilestarikan, tetapi juga dimanfaatkan dalam proses pendidikan. Kami percaya, ketika tradisi masuk ke ruang akademik, maka budaya itu akan hidup, berkembang, dan memberi arah bagi generasi muda dalam melihat jati diri dan masa depannya,” ujarnya, Sabtu (26/7/2025).
Sementara itu, Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa Unismuh, Meisar Ashari, S.Pd., M.Sn., menilai kehadiran PAREWA BESSI membawa dampak langsung terhadap pembelajaran mahasiswa.
“Kegiatan ini mempertemukan dunia akademik dengan kearifan budaya lokal secara langsung. PAREWA BESSI bukan hanya memperkaya materi pembelajaran, tetapi juga menghidupkan nilai-nilai budaya dalam pengalaman nyata mahasiswa. Ini sangat relevan dengan misi kami membentuk lulusan yang berkarakter dan berakar pada budaya bangsa,” jelas Meisar.
Kurator pameran, H. Irsan Kadir, S.Pd., M.Pd., mengapresiasi partisipasi PAREWA BESSI sebagai elemen penting dalam membangun narasi visual dengan identitas lokal yang kuat.
“Partisipasi PAREWA BESSI dalam pameran ini sangat penting karena menghadirkan artefak budaya yang memiliki makna mendalam, tidak hanya secara visual tetapi juga filosofis. Badik atau kawali yang mereka tampilkan adalah simbol identitas, kehormatan, dan ketajaman berpikir,” ungkap Irsan.
OXYS TWENTYFIVE mengangkat tema “Merajut Estetika Islam Futuristik dalam Narasi Visual Kontemporer” yang menekankan pentingnya inovasi seni yang tetap berpijak pada nilai spiritual dan budaya, menjadikan kolaborasi ini sebagai teladan integrasi budaya dan akademik yang kuat.
Green SM Taksi 'Panaskan' Persaingan, Driver Online: Potensi Timbulkan Persoalan Sosial |
![]() |
---|
‘Untung Saya Skorsing Kamu’ Kenangan Tamsil Linrung dari Almarhum Prof Paturungi Parawansa |
![]() |
---|
Curhat Ketua RT 07 Maccini: Setelah Busur dan Batu, Kini Banjir dan Sampah Jadi Tantangan Warga |
![]() |
---|
Belum Difungsikan, Gedung Baru DPRD Makassar Ikut Terbakar |
![]() |
---|
Pemkot Makassar Siap Rekrut Petugas TPS untuk Pemilihan Ketua RT, Ini Syaratnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.